Jurnal Amanat Agung | 2021

TANTANGAN DAN STRATEGI PELAYANAN ANAK DI ERA PASCAMODERN

 

Abstract


Abstract: Children ministry nowadays faces challenges both from inside and outside church. This article focuses on the external challenges, namely the postmodern influence on the paradigm of the generation Z and what the church can do to respond. Some challenges in as well as opportunities for the ministry of the generation Z include the center on technology and media, the rising of new morality that set asides the value of an absolute truth, the emphasis on experience and not only on fact, and lastly, the rejection of authority or figures with authority and the appreciation for personality that is real, authentic, and trustworthy. In the face of these challenges, this article proposes several thoughts to be considered by the church for its children ministry in current context, namely: first, including children in the common worship, together with the adult congregations, as a means of nurturing the children’s’ faith. Secondly, in preaching, the children minister needs to exercise open approach Bible study, not close one, where children are led to ponder and discover from the biblical narratives truths and values for their personal lives. Lastly, to encourage and equip both parents to regain roles that God has designed for them, to actively participate in the spiritual formation of their children. \n\xa0 \nKeywords: children ministry, worldview, generation Z. \n\xa0 \n\xa0 \nAbstrak: Pelayanan anak dewasa ini mendapatkan tantangan baik dari dalam maupun dari luar gereja. Artikel ini secara khusus menyoroti tantangan dari luar, yaitu pengaruh pascamodernisme terhadap paradigma generasi Z dan apa yang dapat gereja lakukan dalam meresponinya. Beberapa tantangan yang sekaligus dapat menjadi peluang bagi pelayanan kepada generasi Z adalah: adanya pemusatan pada teknologi dan media, munculnya moralitas baru yang menggeser nilai kebenaran absolut, penekanan pada pengalaman dan bukan hanya fakta, dan terakhir adalah penolakan pada otoritas atau figur otoritatif dan apresiasi pada pribadi yang real, otentik, dan dapat dipercaya. Berhadapan dengan tantangan demikian, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh gereja dalam melakukan pelayanan anak dalam konteks kekinian yang diusulkan dalam artikel ini antara lain: pertama, melibatkan anak-anak dalam ibadah bersama dengan jemaat dewasa sebagai salah satu bentuk pengasuhan iman anak. Kedua, dalam hal pemberitaan firman, pelayan anak perlu menerapkan sistem studi Alkitab yang terbuka bukan yang tertutup, di mana anak dituntun untuk memikirkan dan menemukan kebenaran serta nilai-nilai pribadi mereka sendiri dari kisah-kisah Alkitab. Terakhir, mendorong serta memperlengkapi orang tua, yaitu ayah dan ibu untuk kembali kepada peran yang Allah rancang bagi para orang tua untuk berperan aktif dalam pembentukan spiritual anak-anaknya. \n\xa0 \nKata-kata kunci: pelayanan anak, pandangan dunia (worldview), generasi Z.\xa0\xa0\xa0

Volume None
Pages None
DOI 10.47754/JAA.V16I2.488
Language English
Journal Jurnal Amanat Agung

Full Text