Archive | 2019

Keamanan Selat Makassar Sebagai ALKI II: Tantangan dan Peluang

 
 
 

Abstract


Sebagai negara maritim, Indonesia yang hampir 75% wilayahnya terdiri atas laut, dalam kenyataannya harus berbagi dengan negara lain dalam hal penyediaan jalur laut bagi kapal kapal asing. Untuk itu Indonesia menyediakan tiga jalur yang terdiri atas Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, ALKI II, dan ALKI III. Keberadaan ALKI ini pada dasarnya membawa dampak positif sekaligus negatif bagi Indonesia. Dampak positif dari keberadaan alur laut ini akan kita nikmati jika kita bisa mengelola dengan baik lalu lintas alur laut tersebut untuk pemajuan wilayah, terutama meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir dan sektor pariwisata. Namun sebagai dampak negatifnya, wilayah di sekitar ALKI sangat rentan dengan persoalan keamanan dan sengketa perbatasan. Khusus untuk ALKI II yang melalui Laut Sulawesi, misalnya, wilayah ini sangat rentan dengan sengketa perbatasan khususnya dengan Malaysia (seperti kasus Ambalat yang belum selesai hingga saat ini). Penelitian tahun 2010, Keamanan di Selat Makassar sebagai ALKI II: Tantangan dan Peluang , adalah kelanjutan dari penelitian tahun 2009 yang berjudul Dinamika Geo-Ekonomi Politik ALKI II Selat Makassar: Membangun Daya Saing Wilayah Tepi . Rangkaian penelitian ini dimaksudkan untuk memperkaya studi mengenai ALKI yang masih tergolong minim di Indonesia. Di samping itu, sudah saatnya kita lebih memperhatikan ALKI, baik dari segi keamanan maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat untuk mendukung maritime/sea based development. Buku ini terdiri dari: Bab I:Tantangan Keamanan di Selat Makassar sebagai ALKI II Bab II: Yurisdiksi Laut Indonesia dan Perkembangan Zona Perikanan Indonesia Bab III: Tantangan Keamanan Nontradisional di Kabupaten Pangkep Bab IV: Tantangan Keamanan Nontradisional di Perairan Sekitar Kabupaten Takalar Bab V: Kesimpulan dan Saran

Volume None
Pages None
DOI 10.5072/FK2/YH3DK9
Language English
Journal None

Full Text