Archive | 2019

Karakter Kepemimpinan Nabi Musa AS dalam Al-Qur‘an

 
 

Abstract


Karakter pemimpin pada kisah Nabi Musa AS mencakup sejumlah karakter utama, seperti sabar, visioner, kompeten, integritas, pembaharu, solutif, religius, kredibel, cerdas, pandai bekerja sama, memiliki tekad yang kuat, informan, pembelajar dan tawadhu’. \nPenelitian ini memiliki perbedaan pendapat dengan: 1) Niccolo Machiavelli\xa0(L. 1469 M) yang\xa0memisahkan antara etika dan politik dalam melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai\xa0kepemimpinannya. Pemerintah sebagai pemangku institusi\xa0kepemimpinan nasional harus menjalankan tugas-tugas negara dengan baik sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang\xa0Dasar (UUD) 1945 dan Pancasila, 2) Alexander Agung (L. 340 SM) yang berambisius menumpuk harta kekayaan, bertindak brutal, memerintahkan pengikutnya untuk menyembah dirinya dan tidak segan-segan membantai siapa saja yang menentang kekuasaannya. Pemerintah dan semua pemangku jabatan sejatinya hidup dengan karakter kesederhanaan, santun terhadap rakyatnya dan siap mengakomodir aspirasi mereka seluas-luasnya ketika tidak sejalan dengan kebijakannya, 3) Adolf Hitler\xa0(L. 1889 M) yang menggunakan cara-cara militeristik seperti menjalankan dua fungsi; militer dan non-militer dalam menjalankan tampuk kepemimpinannya sehingga menyebabkan kurangnya trust masyarakat dan membawa negara Jerman ke jurang instabilitas nasionalnya. \nPemerintah dan elemen masyarakat dalam mengemban tugasnya harus menjalankan prinsip penguatan nilai-nilai karakter\xa0pemimpin\xa0dan berusaha sekuat mungkin memegang prinsip ini sesuai dengan amanah\xa0yang diemban agar tercipta kualitas kepribadian anak bangsa yang bisa membawah negara ini ke arah perubahan yang lebih baik ke depannya.

Volume 1
Pages 295-314
DOI 10.51275/alim.v1i2.142
Language English
Journal None

Full Text