Archive | 2021

MULTIGRADE DIMASA PANDEMI

 

Abstract


Multigrade Model pembelajaran adalah suatu perencanaan\xa0 atau pola yang digunakan sebagai pedoman\xa0 merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial Multigrade teaching atau pembelajaran kelas rangkap di SD sudah banyak dilaksanakan di Indonesia di negara-negara maju hal ini sudah menjadi bagian dari sistem pendidikan secara utuh.\xa0 Pengembangan dan penggunaan model ini dilakukan karena faktor kekurangan tenaga guru, letak geografis yang sulit dijangkau, jumlah siswa relatif kecil, keterbatasan ruangan, atau ketidakhadiran guru. Pembelajaran\xa0 Multigrade atau Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat\xa0 menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi\xa0 dan\xa0 pembelajaran\xa0 terpusat\xa0 pada\xa0 siswa\xa0 sehingga\xa0 guru\xa0 tidak\xa0 perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang\xa0 berbeda.\xa0 Namun\xa0 murid\xa0 dari dua kelas\xa0 bekerja bersama dalam kerja kelompok dan bekerja sendiri\xa0\xa0 dalam kerja individu karena menyesuaikan kompetensi yang akan dicapai setiap tingkatan kelas . Mutigrade adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda (IG.AK.Wardhani, 1998). Katz (1992), menegaskan bahwa kelas rangkap dilaksanakan tidak hanya karena alasan-alasan letak gegorafis, kekurangan murid, atau kekurangan tenaga guru, akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalaui fasilitasi yang tinggi bagi perkembangan dan potensi siswa. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah bantuan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran,dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung,dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar ( Gagne\xa0 1977) Belajar\xa0 dalam situasi seperti apapun harus terus berlangsung. Untuk menyikapi Pandemi SDN Ngadisari II\xa0 tetap melaksanakan pembelajaran mutigrade, baik dilaksanakan secara luring dan daring.

Volume 8
Pages 34-37
DOI 10.51747/JP.V8I1.702
Language English
Journal None

Full Text