Archive | 2021
PENINGKATAN PRODUKSI KACANG HIJAU MELALUI PEMBERIAN KOMPOS SEKAM PADI PADA TANAH PMK
Abstract
Kacang hijau (Phaseolus radiatus, L.) di Kabupaten Sintang produksinya masih rendah hal ini diduga karena faktor utamanya adalah tanah yang kurang subur seperti tanah PMK dimana tanah ini paling dominan sebarannya. Sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi komoditas ini penggunaan kompos sekam padi dijadikan alternatif karena mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah PMK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi kacang hijau melalui pemberian kompos sekam padi pada tanah PMK dan mengetahui dosis pemberian kompos sekam padi meningkatkan produksi kacang hijau pada tanah PMK. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian kompos sekam padi, sedangkan variabel terikat yaitu tinggi tanaman, jumlah polong, berat biji. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), perlakuan dalam penelitian ini kompos sekam padi (P) terdiri dari 7 taraf perlakuan yaitu tidak diberi kompos sekam padi (P0), 0,5 kg kompos sekam padi (P1), 1 kg kompos sekam padi (P2), 1,5 kg kompos sekam padi (P3), 2 kg kompos sekam padi (P4), 2,5 kg kompos sekam padi (P5), dan 3 kg kompos sekam padi (P6) masing-masing taraf diulang 4 kali. Data dianalisis menggunakan uji F dan uji BNJ. Hasil penelitian diketahui bahwa produksi kacang hijau pada tanah PMK meningkat akibat pemberian kompos sekam padi, hal ini terlihat dari hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman dan berat biji per tanaman. Pemberian kompos sekam padi 3 kg menghasilkan rata-rata tinggi tanaman tertinggi yaitu 53,50 cmdan ratarata berat biji 14,95 g meskipun tidak lebih berat dari pemberian 2,5 kg dengan berat rata-rata 14,03 g per tanaman kacang hijau pada tanah PMK.