Archive | 2021

Ketebalan Perkerasan Lentur Dengan Metode AASHTO 1993 Dan Manual Perkerasan Jalan 2017

 
 

Abstract


Abstrak – Perkerasan jalan yaitu struktur lapis yang terletak diatas tanah dasar terdapat lapisan pondasi atas serta pondasi bawah yang setiap Lapisan terdiri dari agregat-agregat yang dipadatkan yang memiliki fungsi untuk menyalurkan tegangan akibat beban roda. Terdapat 3 perkerasan jalan, perkerasan aspal atau lentur, perkerasan beton/kaku (rigid pavement) serta perkerasan komposit (Composit pavement). Dalam menentukan ketabalan perkerasan lentur terdapat beberapa metode untuk digunakan, termasuk pada penelitian ini mengunakan metode AASHTO 1993 serta metode Manual Perkerasan Jalan 2017. Lokasi penelitian ini terletak di jalan alternatif kota dalam Leles Kecamatan Leles Kabupaten Garut, Jawa Barat. Data yang digunakan untuk penelitian ini \xa0data sekunder Detail engineering desain (DED) 2012 yang diperoleh dari instansi Bina Marga Kabupaten Garut. Penelitian ini berfokus pada perbandingan ketebalan antara kedua metode yang digunakan kemudian dibandingkan dan memilih metode yang paling efesien. Dari \xa0hasil perhitungan yang telah dilakukan \xa0menggunakan umur rencana 20 tahun dan menggunakan bahan yang sama pada setiap lapisan, metode AASHTO 1993 menghasilkan total tebal sebesar 55 cm, dan metode Manual Perkerasan Jalan 2017 menghasilkan ketebalan sebesar 35 cm. Dari hasil yang didapat, metode AASHTO 1993 memiliki ketebalan yang lebih besar dari pada metode Manual Perkerasan Jalan 2017. Maka jika digunakan pada perencanaan ketebalan perkerasan jalan, metode Manual Perkerasan Jalan 2017 akan lebih efesien.

Volume 2
Pages 59-68
DOI 10.51988/VOL1NO1BULANJULITAHUN2020.V2I1.30
Language English
Journal None

Full Text