Archive | 2021

HUBUNGAN POLA MAKAN, RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI, TINGGI BADAN ORANG TUA DAN SUMBER AIR MINUM DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24--59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALUMPANG, KOTA TERNATE:

 
 

Abstract


Masalah gizi merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup\xa0 manusia. Gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia. Status gizi merupakan indikator kesehatan yang penting bagi balita karena anak usia di bawah lima tahun merupakan kelompok yang rentan terhadap kesehatan dan gizi yang dampak fisiknya diukur secara antropometri. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga masa pada awal kelahirannya, akan tetapi hal ini baru dapat terlihat setelah anak berumur 2 tahun. Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi dalam waktu yang cukup lama dan biasanya diikuti dengan frekuensi anak yang sering sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan, riwayat penyakit inferksi, tinggi badan orang tua dan sumber air minum dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di puskesmas kalumpang. Jenis penelitian ini adalah Analitik Observasional dengan desain crossectional. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober - November Tahun 2020 di puskesmas Kalumpang Ternate. Populasi dari penelitian ini adalah Balita usia 24-59 bulan yang mengalami Stunting di wilayah kerja puskesmas kalumpang. Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling Besar sampel dalam penelitian ini adalah 50. Data dianalisis dengan program komputer, dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi serta dilakukan pengujian analisis dengan menggunakan uji Coefficient Contingency. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara pola makan (p=0,025), riwayat penyakit infeksi (p=0,045), tinggi badan orang tua (p=0,030) dengan kejadian stunting, sedangkan variable sumber air minum tidak ada hubungan (p=0,106) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas kalumpang, kota Ternate.

Volume 13
Pages 11-20
DOI 10.5281/ZENODO.4558409
Language English
Journal None

Full Text