Urecol Journal. Part F: Community Development | 2021

Pendampingan Keluarga dalam Pencegahan Anak Stunting dengan Perspektif Islam dan Kesehatan

 
 

Abstract


Kejadian balita pendek atau biasa disebut stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Stunting pada usia balita adalah salah satu hambatan yang memberi dampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan. Efek stunting sebagian besar irreversible dan meningkatkan kejadian infeksi berulang pada 1000 HPK.Dampak jangka pendek dari stunting adalah peningkatan angka kejadian, kesakitan dan kematian.Perkembangan kognitif, motoric dan verbal pada anak tidak optimal. Prevalensi stunting yang terjadi dikalikebo trucuk klaten berkisar 10-14% dari jumlah balita sejumlah 490 balita hal ini sangat memprihatinkan. Hal tersebut perlu penanganan dan kerjasama berbagai sektor untuk mengurangi angka kejadian stunting. Dengan besarnya dampak stunting yang mempengaruhi balita saat dewasa, mengharuskan pemerintah desa, tenaga kesehatan dan peran institusi pendidikan bergerak untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di masyarakat. Hal ini memerlukan kerjasama dengan berbagai sektor dimasyarakat. Sasaran yang kami tuju pada pengabdian kepada masyarakat adalah ibu yang mempunyai balita dengan stunting sejumlah 9 di Desa Kalikebo Trucuk Klaten Kegiatan pengabdian kepada dilaksanakan denagn Metode pelaksanaan pendampingan keluarga dalam pencegahan anak stunting di Desa Kalikebo di pandemi Covid-19 dengan melalui edukasi, Ceramah, demontrasi dan diskusi dengan menggunakan media cetak leaflet. Yang meliputi Melakukan assesment, Planning and development perencanaan dan persiapan terkait kegiatan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan pendidikan dengan model ceramah dan demonstrasi memiliki dampak positif pada pengetahuan, dan upaya pencegahan stunting. Setiap anak yang lahir memiliki hak atas orang tuanya untuk mendapatkan perawatan, pemeliharaan, dan pengasuhan sehingga ia tumbuh sehat secara fisik dan psikis\xa0 Islam memandang anak sebagai karunia yang mahal harganya yang berstatus suci. Karunia yang mahal ini sebagai amanah yang harus dijaga dan dilindungi oleh orang tua khususnya, karena anak sebagai aset orang tua dan aset bangsa.\xa0\xa0

Volume None
Pages None
DOI 10.53017/ujcd.41
Language English
Journal Urecol Journal. Part F: Community Development

Full Text