Archive | 2019

KARAKTERISTIK GEOTEKNIK MINERAL LEMPUNG PADA TEROWONGAN TAMBANG BAWAH TANAH CIURUG LEVEL 600, PONGKOR, JAWA BARAT

 
 
 

Abstract


Zona argilik pada terowongan tambang bawah tanah Ciurug level 600 memerlukan penanganan dan perhatian khusus pada perkuatan terowongan. Hal ini perlu dilakukan karena zona argilik tersebut secara umum membuat massa batuan disekitar penambangan menjadi lemah. Zona argilik tersebut dapat diidentifikasi secara langsung pada bukaan terowongan atau dari hasil inti pemboran bawah permukaan. Argilitisasi yang terjadi pada bukaan XC 662 dan XC 6-1a memiliki karakteristik yang berbeda, baik secara persebarannya maupun jenis kehadiran mineral lempungnya. Zona argilik yang hadir pada bukaan XC 662 menunjukan distribusi yang terkonsentrasi di sekitar urat kuarsa, sedangkan pada bukaan XC 6-1a distribusinya lebih merata, sehingga melemahkan hampir di seluruh bagian bukaan terowongan. Karakteristik mineral lempung pada zona argilik di kedua bukaan terowongan diuji menggunakan beberapa pengujian salah satunya adalah uji batas Atterberg. Hasil uji batas Atterberg menunjukan bahwa Indeks Plastisitas (IP) dari mineral lempung pada zona argilik berkisar antara 17,64 – 33,33 dan nilai aktivitas yang berkisar antara 1,1 – 1,6. Nilai tersebut dipengaruhi oleh mineral lempung berupa kaolinit, vermiculite, smektit, dan halloysite. \n\xa0Kata kunci: Zona argilik, karakteristik, batas Atterberg, nilai aktivitas

Volume 3
Pages 328-332
DOI 10.5614/BULL.GEOL.2019.3.1.6
Language English
Journal None

Full Text