Archive | 2021

Kajian Investasi Pembangunan Jalan Tol Menggunakan Dana Haji (Studi Kasus: Jalan Tol Gempol - Pandaan)

 
 
 

Abstract


Abstrak\nPendanaan jalan tol di Indonesia dapat berasal dari dana pemerintah, swasta ataupun sumber lain. Salah satu alternatifnya adalah dengan sistem syariah yang didasarkan pada bagi hasil keuntungan dan resiko sesuai dengan presentase modal pinjaman yang diberikan. Pemerintah Indonesia telah berencana menggunakan dana haji sebagai modal investasi pembangunan infrastruktur, salah satunya pembangunan jalan tol. Namun hal ini menimbulkan protes dari masyarakat sebagai pemilik dana haji karena langkah tersebut dinilai berisiko tinggi. Sebagai hasil analisis kelayakan finansial diperoleh bahwa skema dana haji memiliki kelayakan investasi yang paling baik dibandingkan skema konvensional dan skema bank syariah berdasarkan parameter NPV, BCR, Payback Period, IRR, ROI, dan ROE dikarenakan tingkat suku bunga pada konvensional lebih tinggi dibandingkan skema syariah. Skema dana haji lebih baik dibandingkan skema bank syariah disebabkan cara menghitung bagi hasil skema dana haji menghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan pinjaman bank syariah. Dana haji layak secara finansial dan dapat diterapkan pada pembiayaan jalan tol di Indonesia. Namun perlu adanya perundang- undangan yang jelas dan menjamin penggunaan dana haji aman dan bermanfaat bagi pemilik dana haji.\nKata-kata Kunci: Jalan tol, dana haji, investasi, kelayakan finansial, tarif tol, optimasi.\nAbstract\nToll road funding in Indonesia could come from the government, private sector or other sources. One of funding alternative is the sharia system, which based on profit and risk sharing according to the percentage of loan capital provided. The Indonesian government has planned to use Hajj fund as investment capital for construction of toll road. However, this plan caused protests from the society as an owner of the Hajj fund because it was considered as a high-risk investment. The result of this study, the Hajj fund scheme have the best investment feasibility more than conventional and sharia bank scheme based on NPV, BCR, Payback Period, IRR, ROI, and ROE due to higher conventional interest rate than the sharia scheme. The hajj fund scheme is better than the Islamic bank scheme because the method of calculating the profit share of the Hajj fund scheme produces smaller value than the Islamic bank scheme. Hajj fund scheme has lower investment risk than conventional and islamic bank loan. Hajj fund is financially feasible and thus is applicable to financing toll road in Indonesia.. However, it is imperative to establish a clear regulation that can guarantee for their owners that the Hajj fund is safe and beneficial.\nKeywords: Toll roads, hajj funds, investment, financial feasibility, toll rates, optimization.

Volume 28
Pages 63-72
DOI 10.5614/JTS.2021.28.1.7
Language English
Journal None

Full Text