Masyarakat: Jurnal Sosiologi | 2019

Institutional Innovation Strategies in Raising the Income of A Rice Farming Community: A Study of Duriaasi Village, Wonggeduku District, Konawe Regency, Southeast Sulawesi

 

Abstract


Artikel ini berfokus pada inovasi kelembagaan masyarakat petani dengan mengaitkan pendekatan\xa0 kelembagaan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat petani. Artikel ini menemukan bahwa\xa0 inovasi kelembagaan menjadi hal penting dilakukan demi menjaga keberlangsungan usaha pertanian\xa0 padi sawah di Desa Duriaasi. Studi terdahulu, seperti Vierimaa (2017) hanya menganalisis melalui\xa0 pendekatan politik organisasi dan Michael Straub (2017) hanya mengesplorasi tentang peran media\xa0 massa dalam kontestasi ekonomi politik. Berbeda dengan keduanya, artikel ini menggunakan\xa0 pendekatan Fligstein dan McAdam tentang Strategic Action Fields (SAF) yang memiliki pengaruh\xa0 signifikan untuk menganalisis pendapatan masyarakat petani. Pendapatan masyarakat petani\xa0 dipengaruhi oleh kontestasi persaingan pembelian gabah petani oleh pedagang (penggilingan padi),\xa0 baik pedagang dalam Desa maupun pedagang diluar Desa Duriaasi. Dalam konsep SAF pedagang\xa0 dalam Desa berposisi sebagai petahana ( incumbents ) dan pedagang di luar Desa sebagai penantang\xa0 ( challengers ). Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data berupa\xa0 desk research, wawancara mendalam, hingga observasi pada bulan Juli 2017 sampai Januari 2018 di\xa0 Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. This article focuses on institutional innovations in a farming community by linking the institutional\xa0 approach in increasing farmers’ income. This article finds that institutional innovation is\xa0 an important aspect in maintaining the sustainability of wet rice farming in Duriaasi Village.\xa0 Previous studies, such as Vierimaa (2017), only made an analysis using the organizational political\xa0 approach, while Michael Straub (2017) only explored the role of the mass media in political economy\xa0 contestations. In contrast to both, this article uses the Fligstein and McAdam’s approach on Strategic\xa0 Action Fields (SAF), which has a significant effect on analyzing the income of farming communities.\xa0 Their income of farmers is influenced by the contestations in the purchasing of farmers’ crops by the\xa0 bargainer (rice millers) inside and outside of the Village. In the SAF concept, the “native” bargainers\xa0 hailing from Duriaasi village take place as incumbents, while the bargainers from outside the village\xa0 are taking the position as challengers. This article is written based on a qualitative research, with data\xa0 collected through desk research, in-depth interviews and observations from July 2017 to January\xa0 2018 in Konawe Regency, Southeast Sulawesi.

Volume None
Pages 239-257
DOI 10.7454/MJS.V24I2.11085
Language English
Journal Masyarakat: Jurnal Sosiologi

Full Text