Selama kehamilan, ibu sering diminta untuk mengonsumsi suplemen asam folat. Saran ini bukan tanpa dasar, karena asam folat sangat penting untuk kesehatan janin. Asam folat adalah vitamin B9 yang larut dalam air yang berperan penting dalam sintesis DNA dan pembelahan sel. Sejak hari-hari pertama kehamilan, kebutuhan asam folat ibu hamil meningkat secara signifikan, dan asupan asam folat yang tidak mencukupi dapat menyebabkan perkembangan cacat tabung saraf (NTD), yang dapat berdampak besar pada perkembangan jangka panjang janin.
Suplemen asam folat secara luas diyakini dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf, sehingga menjadikannya nutrisi penting bagi ibu hamil.
Asam folat tidak hanya berperan penting selama kehamilan, tetapi juga merupakan komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk mensintesis DNA dan RNA. Karena tubuh manusia tidak dapat mensintesis asam folat secara alami, asam folat harus diperoleh melalui makanan. Menurut pedoman AS, asupan asam folat harian untuk orang dewasa harus 400 mikrogram, sedangkan kebutuhan wanita hamil meningkat menjadi sekitar 600 mikrogram.
Selama awal kehamilan, terutama dalam dua bulan pertama kehamilan, kekurangan asam folat dianggap sebagai penyebab banyak cacat tabung saraf. Cacat ini termasuk anensefali dan spina bifida, yang saat ini memengaruhi sekitar 300.000 hingga 600.000 bayi di seluruh dunia setiap tahun.
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita hamil yang mulai mengonsumsi suplemen asam folat sebelum hamil dan pada awal kehamilan dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf. Dianjurkan agar semua wanita yang berencana untuk hamil mulai mengonsumsi suplemen asam folat tiga bulan sebelum kehamilan.
Asam folat efektif karena berperan dalam berbagai proses pembelahan dan pertumbuhan sel pada janin, sehingga mengurangi risiko cacat tabung saraf.
Sebuah studi internasional yang dilakukan menemukan bahwa ketika negara tersebut menerapkan standar makanan wajib asam folat, angka kelahiran spina bifida menurun lebih dari 30%. Artinya, penguatan kebijakan kesehatan publik untuk meningkatkan asupan asam folat pada ibu hamil dapat secara substansial mengurangi terjadinya cacat lahir ini.
Folat dapat diperoleh secara alami dari berbagai makanan, termasuk sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, polong-polongan, dan sereal yang diperkaya folat. Bagi ibu hamil yang pola makannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya, dianjurkan untuk menggunakan suplemen asam folat tambahan.
Perlu dicatat bahwa beberapa obat dapat memengaruhi penyerapan asam folat, seperti obat antiepilepsi Asam Valproat. Penggunaan obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf pada janin, sehingga harus dikonsumsi selama kehamilan. Gunakan dengan hati-hati.
Selain mencegah cacat tabung saraf, asupan folat telah dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan, termasuk kesehatan kardiovaskular dan pengelolaan risiko kanker. Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan asam folat dalam jumlah yang tepat dalam jangka panjang dapat mengurangi kejadian jenis kanker tertentu. Dibandingkan dengan individu yang kekurangan asam folat, orang yang mengonsumsi asam folat dalam jumlah yang cukup memiliki risiko kanker otak dan kanker payudara yang jauh lebih rendah.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen asam folat selama kehamilan bahkan dapat mengurangi kejadian penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir mereka.
Pemberian suplemen asam folat telah lama terbukti penting bagi kesehatan wanita hamil dan perkembangan normal janin. Menurut penelitian, asam folat secara efektif dapat mencegah cacat tabung saraf, menyelamatkan banyak keluarga dari konsekuensi serius ini. Saat berencana untuk hamil atau setelah didiagnosis hamil, apakah pilihan paling bijaksana adalah memahami pentingnya asam folat dan mulai mengonsumsi suplemen asam folat sedini mungkin?