Mikroskop ekspansi (ExM) adalah teknik persiapan sampel revolusioner yang memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi struktur kecil dengan presisi lebih tinggi, mengungkap banyak misteri yang tidak diketahui dalam sampel biologis. Dengan memperkenalkan jaringan polimer dan mengembangkannya secara fisik menggunakan reaksi kimia, ExM dapat meningkatkan ukuran struktur biologis hingga lebih dari enam belas kali ukuran aslinya, sehingga terlihat di bawah mikroskop tradisional.
Kemampuan ExM untuk mengidentifikasi struktur kecil menggunakan peralatan standar menjadikannya pilihan ideal bagi banyak laboratorium.
Mikroskopi optik konvensional sering kali tidak dapat secara andal membedakan struktur kecil yang penting bagi fungsi biologis karena resolusinya yang terbatas. Dengan memperluas mikroskop, para ilmuwan dapat membuat sampel yang telah dianalisis secara mendetail menjadi lebih terlihat. Teknik ini melibatkan beberapa langkah, termasuk pewarnaan, ligasi, pencernaan, dan ekspansi, yang masing-masing sangat penting dan harus diikuti secara ketat untuk memastikan hasil yang jelas.
Latar Belakang SejarahPada tahun 2015, para peneliti di MIT pertama kali mengusulkan mikroskopi ekspansi sebagai cara untuk meningkatkan resolusi mikroskop. Seiring dengan perkembangan teknologi ini secara bertahap, skenario penerapan mikroskopi ekspansi juga semakin meluas.
Mikroskopi ekspansi telah menjadi teknik penting dalam studi sampel biologis dan memungkinkan diagnosis dini penyakit.
Mikroskopi ekspansi terutama digunakan dalam analisis sampel biologis. Mikroskopi ini memungkinkan gambar yang diambil dengan mikroskop optik memiliki resolusi yang lebih tinggi, terutama dalam pemeriksaan struktur fisiologis yang sangat kecil. Selain itu, dalam patologi dan diagnosis, mikroskopi ekspansi memberikan pandangan yang jelas tentang gambar medis, membantu dokter mengidentifikasi lesi dini dan mendukung diagnosis penyakit.
Di bidang ilmu saraf, memahami molekul dan struktur dalam sirkuit saraf sering kali menjadi tantangan. Mikroskopi ekspansi menyediakan area pengamatan yang lebih luas, yang memungkinkan ahli saraf untuk lebih mudah mengambil gambar sinapsis dan sirkuit saraf.
Banyak ahli saraf menggunakan teknologi ini untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang cara kerja otak.
Pengembangan teknologi mikroskopi ekspansi tidak diragukan lagi akan memainkan peran penting dalam penelitian ilmu saraf di masa depan. Dengan kemajuan teknologi, pengamatan organ manusia dalam skala nano menjadi semakin memungkinkan, yang menyediakan lebih banyak kemungkinan untuk prediksi dan diagnosis dini penyakit.
Melalui peningkatan dan inovasi yang berkelanjutan, mikroskopi ekspansi mungkin tidak hanya menjadi alat yang sangat diperlukan dalam penelitian biomedis, tetapi bagaimana hal itu juga akan merevolusi cara kita memahami kompleksitas otak?