Dalam perang melawan kanker, komunitas medis terus mencari teknologi dan terapi inovatif untuk meningkatkan hasil pengobatan. Trastuzumab emtansine (nama dagang Kadcyla), sebagai terapi kombinasi obat antibodi, secara bertahap mengubah lanskap pengobatan untuk kanker payudara HER2-positif. Bagaimana terapi ini bekerja? Mengapa terapi ini dapat menghasilkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup dibandingkan dengan pengobatan tradisional?
Trastuzumab emtansine menggabungkan antibodi monoklonal humanisasi trastuzumab dengan obat antikanker DM1 untuk secara khusus menargetkan sel kanker yang mengekspresikan reseptor HER2 secara berlebihan.
Trastuzumab sendiri dapat menghambat proliferasi sel kanker dengan mengikat reseptor HER2, sementara trastuzumab emtansine selanjutnya memasuki sel kanker melalui endositosis yang dimediasi reseptor. Begitu berada di dalam sel, obat tersebut dipecah dalam lisosom, melepaskan DM1, suatu sitotoksin yang menghambat pembelahan sel dengan mengikat mikrotubulus, yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelangsungan hidup bebas progresi rata-rata pasien yang diobati dengan Trastuzumab emtansine mencapai 9,6 bulan, secara signifikan lebih baik daripada 6,4 bulan pada kelompok kontrol.
Meskipun Trastuzumab emtansine menunjukkan kemanjuran yang baik, serangkaian efek samping pasti terjadi dalam uji klinis. Efek samping yang paling umum termasuk kelelahan, mual, nyeri muskuloskeletal, dan trombositopenia. Dalam uji coba EMILIA, hanya 43% pasien yang menggunakan trastuzumab emtansine mengalami reaksi toksik yang parah, yang relatif baik dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Peringatan kotak Trastuzumab emtansine menyoroti risiko kerusakan hati, kerusakan jantung, dan bahaya bagi wanita hamil.
Sebagai terapi kombinasi antibodi-obat, struktur kimia trastuzumab emtansine mengandung trastuzumab dan beberapa molekul DM1. Tautan tersebut menciptakan jembatan kimia antara antibodi dan obat, yang memungkinkan mereka untuk secara tepat mengirimkan toksin ke sel kanker.
Latar Belakang HistorisPada tahun 2013, trastuzumab emtansine disetujui di Amerika Serikat untuk pengobatan pasien dengan kanker payudara metastatik HER2-positif yang sebelumnya telah menerima trastuzumab dan taxane. Terapi tersebut dipercepat untuk disetujui berdasarkan program tinjauan prioritas FDA AS, yang menunjukkan pentingnya klinisnya.
Meskipun Trastuzumab emtansine telah menunjukkan kemanjuran yang baik, harganya juga menimbulkan kontroversi. Di Inggris, NICE tidak merekomendasikan obat tersebut karena tidak dapat mencapai kesepakatan tentang harga yang wajar. Namun, dengan kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak, obat tersebut berhasil kembali ke sistem medis pada tahun 2017.
Seiring dengan semakin mendalamnya penelitian, Trastuzumab emtansine masih memiliki potensi untuk terus berkembang dalam dua arah utama. Di satu sisi, lebih banyak uji klinis dapat dilakukan di masa mendatang untuk mengevaluasi lebih lanjut penggunaannya dalam pengobatan lini pertama; di sisi lain, kombinasi obat yang lebih optimal dapat menghasilkan efek terapeutik yang lebih baik.
Dalam perang melawan kanker ini, pentingnya Trastuzumab emtansine tidak dapat diabaikan. Ketika kita melihat kembali kemajuan penelitian selama bertahun-tahun, dapatkah kita berharap bahwa di masa mendatang akan ada terapi terobosan seperti Trastuzumab emtansine untuk membantu lebih banyak pasien terbebas dari bayang-bayang kanker?