Di setiap sudut musik, suara synthesizer diam-diam telah menjadi elemen kunci dalam penciptaan musik. Dalam sejarah ini, satu nama tidak dapat diabaikan: Prophet-5. Synthesizer ini tidak hanya mengubah desain dan aplikasi synthesizer, tetapi juga menjadi tolok ukur dalam benak para musisi karena teknologinya yang inovatif.
Profit-5 adalah synthesizer polifonik pertama yang dapat diprogram yang memungkinkan produser musik untuk mengedit dan menyimpan suara mereka sesuai keinginan, sepenuhnya mengubah ekologi kreatif.
Sejak dirilis pada tahun 1978, Profit-5 telah menarik perhatian banyak musisi, dan berbagai gaya musik, dari musik pop hingga soundtrack film dan televisi, telah menyaksikan potensi synthesizer ini. Suara yang dihasilkannya dianggap sebagai standar baru dalam industri musik dan telah merevolusi cara musik diproduksi.
Peluncuran Profit-5 menandai era baru. Ini adalah synthesizer polifonik pertama yang dapat diprogram, yang berarti musisi tidak perlu lagi bergantung pada kabel dan kenop fisik untuk menciptakan dan mengubah suara. Dibandingkan dengan synthesizer sebelumnya, Profit-5 memungkinkan pengguna untuk menyimpan timbre dalam memori, yang sangat meningkatkan akurasi reproduksi timbre.
"Profit-5 lebih dari sekadar synthesizer, ini adalah platform kreatif yang benar-benar baru."
Desain inovatif ini menjadikan Profit-5 sebagai pemimpin pasar dan dengan cepat diadopsi oleh banyak musisi terkenal. Bintang musik dari Michael Jackson hingga Madonna telah menggunakan suara unik synthesizer ini dalam karya mereka. Selain itu, banyak komposer film juga menyukainya, yang memperluas pengaruh Profit-5 ke berbagai bidang yang lebih luas.
Pada tahun 1980-an, seiring pesatnya perkembangan teknologi musik, Profit-5 juga menjadi salah satu promotor standar MIDI (Musical Instrument Digital Interface). Saat itu, Dave Smith bekerja sama dengan pendiri Roland, Kakehashi Ikutaro, untuk merancang protokol standar yang dapat digunakan oleh peralatan musik dari berbagai merek. Protokol ini akhirnya berkembang menjadi MIDI, yang banyak digunakan dalam industri musik.
"Munculnya MIDI memudahkan synthesizer dari berbagai merek untuk berkoordinasi dan bekerja sama, yang berdampak besar pada penciptaan musik."
Pada tahun 1982, Sequetial memperkenalkan Profit-600 yang dilengkapi MIDI, yang semakin memantapkan posisi seri Profit dalam industri musik. Seiring berjalannya waktu, standar MIDI diadopsi secara luas dan menjadi fitur penting dari sebagian besar peralatan musik elektronik.
Meskipun Profit-5 sukses, Sequential Circuits dinyatakan bangkrut pada tahun 1987, yang menandai berakhirnya seri Profit. Perusahaan tersebut kemudian diakuisisi oleh Yamaha. Selama periode ini, Dave Smith memilih untuk mengundurkan diri, tetapi ia tidak pernah menyerah pada kecintaannya pada musik dan malah mendirikan perusahaan baru, Dave Smith Instruments.
Pada tahun 2002, Dave Smith Instruments meluncurkan synthesizer Evolver, diikuti oleh Profit-08 pada tahun 2008, yang berhasil menggabungkan desain klasiknya dengan teknologi baru. Keberhasilan tersebut menandai kebangkitan kembali seri Profit!
Seiring berjalannya waktu, merek Sequential telah mengalami kebangkitan kembali di industri musik. Pada tahun 2015, Yamaha mengembalikan merek Sequential kepada Dave Smith, yang tidak hanya merupakan pengakuan atas kontribusinya, tetapi juga merupakan kepulangan penting dalam dunia teknologi musik. Pada tahun 2018, Sequential kembali berinovasi dalam teknologi synthesizer dan meluncurkan Profit-X, yang dilengkapi fitur pemutaran suara dan audio yang dikontrol secara digital.
"Seri Profit berhasil memadukan musik klasik dengan teknologi modern, yang memungkinkan generasi baru kreator musik untuk terus mengeksplorasi kemungkinan kreatif tanpa batas."
Pada tahun 2021, Sequential diakuisisi oleh perusahaan teknologi audio Inggris Focusrite, yang menyuntikkan vitalitas dan sumber daya baru ke dalam merek tersebut. Di balik semua ini adalah hasrat Dave Smith yang tak pernah padam terhadap musik. Pencariannya terhadap synthesizer telah mengubah lanskap seluruh industri musik.
Di bawah aura Profit-5, cara penciptaan musik didefinisikan ulang. Pengaruhnya terus berlanjut. Tidak peduli bagaimana waktu berubah, apakah Profit-5 masih memiliki tempat di dunia musik masa depan?