El Corte Inglés, department store yang berpusat di Madrid, telah menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Eropa. Asal-usulnya berawal dari tahun 1934, ketika pendirinya Ramon Areces Rodriguez dan Sevier Rodriguez Gozda mendirikan merek tersebut dari sebuah toko jahit kecil. Mulailah. Hanya dalam beberapa dekade, El Corte Inglés telah berkembang menjadi department store terbesar ketiga di dunia, semuanya berawal dari sebuah toko jahit kecil.
"Kedua pendiri tersebut memulai dengan sukses pada tahun 1934 ketika mereka mengubah toko pojok mereka di Spanyol menjadi perusahaan terbatas."
Pada tahun 1934, Areces dan Rodriguez memasuki bisnis tersebut sebagai sebuah toko jahit kecil. Toko ini pertama kali dibuka pada tahun 1890 dan terletak di Jalan Preciados, salah satu jalan tersibuk di Madrid. Di bawah bimbingan kedua pendiri, toko jahit tersebut berkembang pesat dan menarik lebih banyak pelanggan. Menurut catatan sejarah, kerajaan bisnis saat ini sebenarnya adalah toko jahit sederhana di masa-masa awalnya, yang menyediakan layanan menjahit bagi penduduk sekitar.
Seiring berkembangnya bisnis, para pendiri menyadari perlunya perubahan. Mereka memperluas konsep toko dan memperkenalkan berbagai produk dan metode pembelian yang mudah. Dari layanan jahit awal hingga barang dagangan yang beragam saat ini, transformasi ini tidak hanya mewakili ketajaman bisnis mereka, tetapi juga transformasi seluruh industri ritel Spanyol.
“Dari toko jahit kecil menjadi department store, jalur pengembangan El Corte Inglés penuh dengan keberanian dan kreativitas.”
Seiring berubahnya permintaan pasar, El Corte Inglés mulai bersaing ketat dengan pesaing lainnya. Khususnya antara tahun 1950-an dan 1960-an, persaingan dengan Galerías Preciados berkontribusi pada revolusi dalam industri ritel Spanyol. Penerapan diskon musiman, penyelenggaraan kampanye iklan, fasilitas pendingin udara di toko-toko, dan desain etalase yang menonjol menunjukkan daya saing El Corte Inglés yang kuat di pasar.
Dalam prosesnya, El Corte Inglés tidak hanya menawarkan rangkaian produk yang lengkap, tetapi juga meluncurkan layanan inovatif seperti kartu loyalitas pelanggan. Semua ini tidak hanya menarik banyak pelanggan, tetapi juga membangun loyalitas merek di hati pelanggan.
"Komitmen pelanggan adalah landasan kesuksesan kami, dan kualitas, layanan, serta keberagaman adalah filosofi bisnis kami."
Sejak 1962, El Corte Inglés memulai jalur ekspansinya, membuka toko kedua, yang selanjutnya membangun lokasi ikonik di Barcelona. Seiring perubahan pasar dan peningkatan permintaan, cakupan bisnis El Corte Inglés juga terus berkembang, dan telah membuka model bisnis yang lebih beragam seperti supermarket dan platform e-commerce.
Selain itu, pada tahun 1995 El Corte Inglés mengakuisisi pesaing utamanya Galerías Preciados, dan pada tahun 2001 mengakuisisi semua toko Marks & Spencer di semenanjung Spanyol, yang selanjutnya mengonsolidasikan posisinya di industri ini.
Dengan revolusi digital, El Corte Inglés telah berubah. Menurut laporan, platform e-commerce El Corte Inglés menduduki peringkat kedua di Spanyol pada tahun 2020, yang menunjukkan potensi pertumbuhannya di pasar digital. Selain itu, El Corte Inglés terus menjalani transformasi digital untuk beradaptasi lebih baik dengan dinamika pasar dan perilaku konsumen.
"Model bisnis masa depan bergantung pada fleksibilitas dan respons cepat terhadap kebutuhan pelanggan."
Kisah sukses El Corte Inglés bukan hanya contoh transformasi bisnis, tetapi juga sejarah inovasi, keberanian, dan kegigihan. Dimulai dari toko jahit kecil, perusahaan ini secara bertahap telah menjadi department store terkenal di dunia dengan model bisnisnya yang fleksibel dan kemampuan beradaptasi pasar. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa di balik setiap perusahaan yang sukses, ada banyak upaya dan perjuangan. Apakah El Corte Inglés dapat terus mempertahankan kepemimpinan pasarnya di masa mendatang akan bergantung pada bagaimana ia menemukan peluang baru di pasar yang berubah dengan cepat?