Di kalangan medis, sebagian orang berani mengungkap kegelapan, sementara yang lain memilih untuk tetap bungkam. Stephen Bolsin adalah seorang ahli anestesi Inggris yang tanpa rasa takut mengungkap masalah serius dalam operasi jantung untuk anak-anak di Bristol Royal Infirmary, sebuah tindakan yang menarik perhatian luas dan akhirnya mengarah pada reformasi mendalam sistem perawatan kesehatan Inggris. Peristiwa ini tidak hanya memungkinkan lebih banyak pasien untuk menerima perawatan medis yang aman, tetapi juga mengawali era baru tata kelola klinis.
Pada tahun 1989, Bolsin mulai khawatir tentang beratnya masalah tersebut, yang menyebabkan terlalu banyak bayi meninggal selama operasi jantung.
Sejak lulus dari Universitas London pada tahun 1974, Bolsin telah memegang sejumlah jabatan senior, termasuk konsultan anestesi di Bristol Royal Infirmary. Selama masa jabatannya, ia mengidentifikasi tingkat kematian yang tinggi dalam operasi jantung untuk anak-anak di Bristol Royal Infirmary. Saat itu, angka kematian mencapai 30%, fakta yang diabaikan oleh manajemen rumah sakit. Bolsin tidak mau tinggal diam, jadi ia mulai melakukan penelitian mendalam dan mencoba meningkatkan layanan medis. Berkat usahanya, angka kematian operasi jantung pada bayi akhirnya turun hingga di bawah 5%.
Apa yang dilakukan Bolsin bukan hanya menurunkan angka kematian, tetapi yang lebih penting, ia mendorong peninjauan ulang konsep kualitas medis.
Namun, karena menghadapi penolakan dari dalam rumah sakit, Bolsin memilih untuk menjadi whistleblower. Ia mengungkapkan masalah Bristol Royal Infirmary kepada media, yang memicu diskusi luas di masyarakat tentang kualitas perawatan medis. Selanjutnya, pemerintah Inggris meluncurkan “Great Cambridge Inquiry”, yang juga dikenal sebagai Laporan Kennedy. Laporan tersebut membuat sejumlah rekomendasi tentang tata kelola klinis di Inggris, yang mengarah pada peningkatan signifikan dalam sistem perawatan kesehatan.
Ini adalah pertama kalinya masalah serius seperti itu muncul dan diselesaikan di dalam NHS Inggris.
Tindakan Bolsin berdampak besar pada reformasi perawatan kesehatan di Inggris. Ia tidak hanya menurunkan angka kematian operasi jantung pediatrik di Bristol Royal Infirmary, tetapi juga mempromosikan konsep tata kelola klinis secara luas. Konsep ini kemudian dipelajari dan diadopsi oleh banyak negara dan menjadi jaminan penting untuk meningkatkan kualitas medis. Rumah sakit besar telah mulai membangun sistem manajemen mutu yang kuat untuk menghindari tragedi serupa terjadi lagi.
Meskipun demikian, upaya Bolsin tidak mendapatkan pengakuan yang layak saat itu. Banyak politisi di Kongres telah menyatakan dukungan mereka untuk Bolsin dan memuji keberaniannya dalam memperjuangkan keadilan, tetapi ia telah mengalami pukulan berat dalam karier pribadinya. Pada akhirnya, Bolsin harus memilih untuk melanjutkan karier medisnya di Australia. Di sana, ia menjadi direktur kedokteran perioperatif di Rumah Sakit Geelong dan mendedikasikan kariernya untuk meningkatkan kualitas perawatan dan membantu pekerja kesehatan lain yang menghadapi tantangan serupa.
Meskipun berada di negara asing, Bolsin tetap mengemban tanggung jawab sebagai whistleblower dan mendorong reformasi di komunitas medis global.
Seiring berjalannya proses reformasi medis, Bolsin telah memenangkan banyak penghargaan sejak tahun itu, termasuk Jackson Reese Award dan Virginia Glass Lecture, yang semuanya menandai kontribusinya yang penting dalam mendorong reformasi medis. .
Kisah Bolsin bukan hanya gambaran kecil dari kariernya, tetapi juga ujian moral bagi setiap profesional di industri medis. Kegigihan dan keberaniannya mengingatkan kita bahwa ketika dihadapkan pada ketidakadilan, menolak untuk tetap diam dan menyerah mungkin merupakan pilihan yang paling ampuh. Sebagaimana peningkatan mutu medis berasal dari rasa tanggung jawab setiap dokter, kejadian ini juga mengingatkan kita untuk berpikir: Bagaimana kita harus membuat pilihan dan terus mengejar profesionalisme dan keadilan?