Pelapor yang mengungkap pelanggaran dalam sistem perawatan kesehatan Inggris sering dianggap sebagai pahlawan, tetapi di balik kisah mereka sering kali terdapat banyak kesulitan dan tantangan. Stephen Nicholas Cluley Bolsin adalah salah satu orang tersebut. Pengungkapannya tidak hanya mengubah status quo operasi jantung di Bristol Royal Infirmary, tetapi juga memicu perubahan besar dalam sistem manajemen medis Inggris.
Borsin menerima gelar MB, BS dari University of London pada tahun 1974 dan menjadi Fellow Royal College of Anaesthetists pada tahun 1977. Ia menjadi Konsultan Anestesi di Bristol Royal Infirmary pada tahun 1989 dan menjadi Koordinator Audit Nasional untuk Society of Cardiothoracic Anaesthetists of Great Britain and Ireland dari tahun 1991 hingga 1996.
Skandal operasi jantung anak BristolPada tahun 1989, tak lama setelah menjadi konsultan anestesi, Bolsin menyadari tingkat kematian yang sangat tinggi di antara bayi muda yang menjalani operasi jantung. Ia menghabiskan waktu enam tahun untuk mengonfirmasi tingkat kematian yang tinggi dan mencoba meningkatkan layanan bedah.
Namun, hal ini juga menempatkannya dalam konflik langsung dengan dokter bedah jantung anak di rumah sakit yang enggan diselidiki. Akhirnya, Bolsin memilih untuk mengungkapkan kekhawatirannya kepada publik dan menjadi whistleblower.Selama periode ini, tingkat kematian anak-anak yang menjalani operasi jantung di Bristol turun dari 30% menjadi kurang dari 5%.
Pengungkapan Bolsin secara langsung mengarah pada penyelidikan pemerintah, Laporan Kennedy. Laporan tersebut memberikan rekomendasi yang luas tentang manajemen klinis di rumah sakit Inggris dan menyoroti pentingnya memastikan kualitas perawatan yang diberikan. Dari tahun 1989 hingga 1995, Bolsin menerbitkan beberapa artikel tentang kualitas layanan bedah jantung di berbagai jurnal medis dan berpartisipasi dalam pekerjaan penilaian kualitas Kementerian Kesehatan.
Pekerjaan keselamatan pasien di AustraliaTindakan Borsin tidak hanya mengurangi angka kematian operasi jantung anak-anak di Bristol Royal Infirmary, tetapi juga menandai pertama kalinya masalah serius tersebut diidentifikasi dan diperbaiki di Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).
Setelah kariernya di Inggris dinodai oleh skandal, Bolsing pindah ke Australia pada tahun 1996 dan menduduki jabatan sebagai kepala anestesi dan manajemen nyeri di Rumah Sakit Geelong. Ia pernah menjabat sebagai Profesor Kehormatan di Universitas Melbourne dan Universitas Monash, dan terus mempromosikan peningkatan keselamatan pasien dan kualitas medis di banyak bidang.
Di Australia, Bolsin mengadvokasi catatan digital yang dipersonalisasi untuk kesalahan medis dan bekerja sama dengan akademisi lain untuk mendukung pengungkap pelanggaran medis dalam upaya untuk mempromosikan akuntabilitas dan transparansi dalam industri perawatan kesehatan.
Kontribusi luar biasa Bolsin belum diakui secara resmi di Inggris, tetapi ia telah memenangkan banyak penghargaan internasional, termasuk Medali Frederick Hewitt dari Royal College of Anaesthetists pada tahun 2013, Penghargaan Jackson-Reese, dll. Kisah dan prestasinya terus menginspirasi generasi baru profesional perawatan kesehatan untuk berbicara dan mengadvokasi standar perawatan yang lebih tinggi.
Sepanjang kasus tersebut, anggota Parlemen Inggris mengakui bahwa Bolsing mengorbankan karier dan kehidupan keluarganya untuk menegakkan hati nuraninya.
Kisah Borsin memberi tahu kita bahwa sebagai profesional medis, merupakan tanggung jawab setiap pekerja untuk melindungi keselamatan pasien dan mengejar kualitas medis. Pengungkapannya tidak diragukan lagi mengubah wajah industri medis dan meningkatkan perhatian semua sektor terhadap keselamatan medis. Dalam sistem medis modern yang terus berkembang, apakah ada lebih banyak kebenaran yang menunggu untuk kita temukan dan renungkan?