Di era ini yang didominasi oleh manusia, lingkungan ekologis kita berubah pada tingkat yang menakjubkan.Perubahan ini tidak hanya mengubah gaya hidup kita, tetapi juga membentuk pola ekologis bumi.Sejak manusia mulai menggunakan alat dan membangun kota, kami telah terus mengubah lingkungan alami kami dan membentuk apa yang disebut "ekosistem baru" atau "ekosistem buatan".Ekosistem antropogenik ini mempengaruhi ekologi dan iklim planet di semua tingkatan, terutama pengembangan kota dan lahan pertanian, dan mungkin memiliki dampak yang luas pada masa depan kita.
Ekosistem baru memiliki perbedaan yang jelas dalam komposisi dan fungsi dari sistem masa lalu, dan perubahan ini adalah hasil dari aktivitas manusia.
Dalam ekosistem buatan, termasuk konsep -konsep seperti "ekosistem teknis", "keragaman teknis" dan "bioma buatan", ini menekankan bagaimana manusia dapat menggunakan dan mengubah sistem alami untuk memenuhi kebutuhan mereka.Terutama dalam proses urbanisasi, lingkungan ekologis di banyak tempat telah menjadi semakin tergantung pada desain dan konstruksi manusia.Seperti ruang hijau di kota -kota dan sistem irigasi di lahan pertanian, mereka semua adalah hasil jalinan teknologi dan alam.
Ekosistem teknis memiliki dampak kompetitif dan parasit pada ekosistem alami karena ketergantungannya pada sumber energi yang kuat seperti bahan bakar fosil dan energi atom.
Urbanisasi adalah fenomena terkemuka di dunia kontemporer, yang telah memaksa para ahli ekologi untuk memikirkan kembali bagaimana mempertahankan keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekologis di kota yang semakin ramai.Banyak peneliti telah mulai mengeksplorasi "infrastruktur hijau" di kota -kota, berharap dapat mengurangi efek pulau panas kota dengan menciptakan ruang hijau, taman atap, dll., Dan meningkatkan kualitas ekologis lokal dan lingkungan hidup penduduk.
Sebagai dasar produksi pangan manusia, dampak lahan pertanian terhadap ekosistem tidak dapat diabaikan.Pertanian tidak hanya merupakan landasan penting peradaban manusia, tetapi juga pengatur fungsi ekosistem.Penggunaan pupuk dan pestisida tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan tanah, tetapi juga akan menyebar melalui sistem air untuk mempengaruhi ekologi alami di sekitarnya, yang mengarah ke masalah lingkungan jangka panjang.
Studi ini menemukan bahwa manusia memiliki dampak seperti 23,8% dari produksi primer bersih global, hanya mengandalkan satu spesies, yang merupakan hasil yang mengejutkan.
Munculnya ekosistem baru telah menyebabkan banyak tantangan dalam konservasi ekologis.Dalam dunia yang semakin antropogenik, ekosistem alami menghadapi ancaman spesies invasif, dampak perubahan iklim, dan krisis kepunahan spesies global.Cara menangani masalah -masalah ini sambil mempertahankan keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekologis telah menjadi tantangan besar saat ini.
Dengan kemajuan urbanisasi dan teknologi pertanian, bagaimana manusia di masa depan hidup dengan alam akan menjadi masalah utama.Desain ekologis tidak hanya tentang melindungi lingkungan, tetapi juga tentang mencari keseimbangan antara pembangunan berkelanjutan dan kebutuhan manusia.Merancang ruang hidup yang dapat memperhitungkan fungsi ekologis dan kebutuhan manusia akan menjadi arah penting untuk penelitian ilmiah di masa depan dan perencanaan kota.
Dalam menghadapi perubahan cepat dalam ekosistem buatan, dapatkah kita memikirkan kembali cara hidup kita dan menemukan cara untuk hidup selaras dengan alam di era baru ini?