Dengan beragam pilihan pola makan, semakin banyak atlet yang memilih untuk beralih ke pola makan nabati untuk meningkatkan performa atletik dan kesehatan mereka secara keseluruhan. Perubahan ini tidak hanya terjadi karena pengalaman pribadi, tetapi juga dari film dokumenter berjudul Game Changers, yang mengupas ilmu di balik pola makan nabati dan dampaknya terhadap atlet.
Inti dari film dokumenter ini adalah pelatih bela diri dan atlet bela diri campuran James Wilks, yang menggunakan waktu senggangnya dari cedera untuk mengeksplorasi dampak pola makan nabati terhadap kesehatan, pemulihan, dan performa atletiknya.
Game Changers ditayangkan perdana di Festival Film Sudan pada tahun 2018 dan menarik banyak perhatian. Dalam film tersebut, Wilkes mewawancarai beberapa atlet nabati yang sukses, termasuk juara maraton Scott Jurek dan atlet angkat beban Patrik Baboumian. Mereka semua mengatakan bahwa pola makan nabati adalah salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kesuksesan mereka.
Dalam film tersebut, dokter Scott Stoll menunjukkan bahwa protein hewani dapat menghambat pemulihan dan performa atlet karena molekul tertentu yang menyebabkan peradangan, sementara protein nabati membantu meningkatkan keragaman mikroba usus, mengurangi peradangan, dan mengoptimalkan pemulihan.
Film tersebut juga membandingkan pola makan hewani dengan performa atletik, dan atlet yang menjalankan pola makan nabati memiliki keuntungan yang jelas dalam hal fungsi fisik. Wilkes mengajak pemirsa untuk melihat pilihan makanan sehari-hari para atlet ini dan dampak fisiologisnya. Ia berharap bahwa melalui film ini, ia akan menginspirasi lebih banyak atlet dan masyarakat untuk memikirkan pilihan makanan mereka.
Film dokumenter tersebut juga menyebutkan bahwa konsensus global tentang pola makan sehat adalah pola makan nabati, dan menunjukkan bahwa peternakan hewan merupakan faktor utama dalam penggundulan hutan dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Game Changers mendapat tanggapan beragam, dengan banyak penonton terinspirasi untuk mempertimbangkan beralih ke pola makan nabati. Namun, beberapa pakar nutrisi dan pakar komunikasi sains mempertanyakan film tersebut. Asker Jeukendrup, pakar nutrisi olahraga ternama, mengkritik video tersebut karena sebagian besar merupakan "pseudosains" dan tidak mengandalkan bukti ilmiah.
Ia mencatat bahwa kecakapan aktif para atlet tidak membuktikan bahwa pola makan nabati memiliki manfaat nyata bagi performa, dan bahwa beberapa penelitian dalam film tersebut didasarkan pada analisis data yang bias.
Selain itu, banyak pakar dan selebritas dalam film tersebut, seperti Arnold Schwarzenegger dan Jackie Chan, merupakan pendukung pola makan nabati, yang juga memicu diskusi tentang "konflik kepentingan" mereka. Mempertimbangkan kontroversi ini, kepercayaan penonton terhadap film tersebut juga menjadi pertimbangan.
Namun terlepas dari kritik tersebut, Game Changers telah menarik perhatian luas dan memberikan motivasi bagi banyak orang untuk mengubah kebiasaan makan mereka. Apakah ini berarti bahwa pola makan nabati akan menjadi lebih umum di dunia olahraga?
Terakhir, Wilkes menekankan di akhir film bahwa ia berharap dapat menggunakan pengalamannya sendiri untuk memberi tahu lebih banyak orang bahwa pola makan nabati bukan hanya pilihan yang sehat, tetapi juga cara untuk melindungi kehidupan, Metode untuk mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Dapatkah keberhasilan benar-benar bergantung sepenuhnya pada pilihan pola makan?