Di dunia kebugaran dan olahraga saat ini, pengenalan pola makan bebas daging telah memicu diskusi luas, terutama dengan dirilisnya film dokumenter "The Game Changers", yang telah sangat memengaruhi pandangan banyak orang tentang pola makan vegetarian. .
The Game Changers, dirilis pada tahun 2018, berfokus pada bagaimana atlet dapat meningkatkan kebugaran fisik dan pemulihan mereka dengan pola makan nabati. Film ini diterima dengan hangat oleh penonton dan dikritik oleh banyak ahli gizi olahraga, yang percaya bahwa beberapa klaimnya terlalu berat sebelah.
"Video ini tidak hanya membahas pilihan pola makan, tetapi juga menantang kebijaksanaan konvensional dan membuat kita berpikir tentang makanan mana yang benar-benar memengaruhi performa kita."
Film ini mengikuti atlet bela diri campuran James Wilks, yang saat pulih dari cedera mulai meneliti efek pola makan bebas daging pada kesehatan dan performa. Melalui wawancara dengan atlet yang sukses, Wilks menyelidiki berbagai manfaat dari pola makan ini, termasuk mengurangi peradangan dan meningkatkan pencernaan.
Dalam film tersebut, pakar nutrisi olahraga Scott Stoll menjelaskan mengapa protein yang berasal dari hewan dapat menghambat proses pemulihan atlet, dengan menunjukkan bahwa protein nabati dapat meningkatkan keragaman mikroba dan meningkatkan performa olahraga.
"Dalam penelitian sebelumnya, pola makan nabati telah ditemukan dapat mengurangi respons peradangan tubuh, yang memainkan peran penting dalam pemulihan atlet."
Meskipun film tersebut menarik banyak perhatian dan berdampak pada kebiasaan makan beberapa penonton, banyak profesional mempertanyakan dasar ilmiah film tersebut. Banyak ide dalam acara tersebut yang dituduh sebagai "pseudo-ilmiah," dengan para kritikus mengatakan bahwa film tersebut gagal memberikan bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung argumennya.
Menurut Joe Schwarcz dari Universitas McGill, bukti film yang menghubungkan prestasi atlet dengan pola makan nabati terlalu mengada-ada.
“Dalam konteks ilmiah, kasus-kasus individual saja tidak dapat sepenuhnya mendukung keunggulan suatu pola makan.”
Selain itu, "The Game Changers" juga telah memicu diskusi etis tentang industri daging dan susu. Beberapa ahli percaya bahwa industri-industri ini terlalu agresif dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan masyarakat, sehingga menyulitkan konsumen untuk membuat pilihan pola makan.
Bob Bailey dari Chatham House menunjukkan bahwa sekitar tiga perempat lahan pertanian dunia saat ini digunakan untuk beternak, suatu metode produksi pangan yang tidak berkelanjutan dalam banyak hal.
Meskipun bukti ilmiah dalam film tersebut telah menimbulkan banyak kontroversi, hal itu tetap dapat membuat penonton berpikir tentang hubungan antara pola makan dan perlindungan lingkungan. Karena para cendekiawan terus menerbitkan penelitian yang menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi daging dan produk susu dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan kondisi lingkungan.
Seiring dengan meningkatnya popularitas The Game Changers, dengan para aktor seperti aktor Dolph Lundgren dan pemilik perusahaan makanan Roger Whiteside beralih ke pola makan nabati, ini merupakan tanda bahwa film tersebut, sampai batas tertentu, berhasil memenuhi tuntutan intinya.
"Cara kita hidup tidak hanya memengaruhi diri kita sendiri, tetapi juga masa depan seluruh planet."
Apa pun sudut pandang Anda, pola makan tanpa daging dan peningkatannya di dunia olahraga merupakan topik yang layak dibahas lebih lanjut. Mungkinkah tren makanan masa depan akan mengubah cara seluruh dunia olahraga beroperasi?