Bagi penderita diabetes, kadar gula darah tinggi di pagi hari sering kali membingungkan. Dalam kondisi ini, banyak orang mengalami fenomena yang dikenal sebagai "Somogyi rebound" atau "efek Somogyi", yaitu peningkatan gula darah yang dipicu oleh gula darah rendah. Fenomena ini tampaknya berlawanan dengan intuisi dalam hal mengelola gula darah, dan menimbulkan banyak pertanyaan, terutama ketika kita menyadari kadar gula darah tinggi setelah mengonsumsi insulin di malam hari.
Konsep efek Somogyi berasal dari penelitian ahli biokimia Hongaria Michael Somogyi, yang pertama kali menyatakan bahwa kelebihan insulin dapat mengganggu kestabilan diabetes.
Teori ini muncul sejak tahun 1930-an, ketika Somogyi menemukan bahwa kadar gula darah rendah dalam jangka panjang, jika tidak ditangani dengan tepat, akan menyebabkan kadar gula darah tinggi kembali karena pelepasan hormon stres dalam tubuh. Secara khusus, ketika kadar gula darah turun di bawah normal, tubuh melepaskan glukagon dan hormon stres (seperti adrenalin, kortisol, dan hormon pertumbuhan), yang mendorong hati melepaskan glukosa, sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Langkah pertama untuk mencegah rebound Somogyi adalah dengan menguji gula darah Anda. Meskipun teknologi pemantauan glukosa darah berkelanjutan lebih ideal, banyak orang masih mengandalkan alat pengukur glukosa darah tradisional untuk beberapa pengujian harian. Sangat penting juga untuk melakukan pengujian gula darah sesekali di malam hari ketika mengalami gula darah pagi yang tinggi.
Pengujian gula darah yang sering di malam hari dapat membantu pasien diabetes mendeteksi hipoglikemia lebih awal dan menghindari terjadinya rebound Somogyi.
Secara teori, kunci untuk menghindari efek Somogyi adalah mencegah overdosis insulin. Bagi penderita diabetes, memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosis insulin dengan tepat dapat menjadi tantangan. Pengujian gula darah yang sering, pencatatan data gula darah, dan penyesuaian dosis insulin yang tepat waktu dapat membantu mengurangi risiko efek Somogyi.
Mengamati sinyal hipoglikemia atau hiperglikemia tubuh dan memilih jenis insulin yang tepat untuk menyesuaikan dosis merupakan strategi penting untuk manajemen diabetes.
Meskipun efek Somogyi sudah dikenal secara klinis, bukti ilmiahnya relatif lemah. Bagi banyak penelitian, kadar glukosa darah puasa yang tinggi di pagi hari lebih mungkin disebabkan oleh dosis insulin yang tidak mencukupi pada hari sebelumnya, dan hubungannya dengan peningkatan Somogyi belum sepenuhnya dibuktikan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hipoglikemia malam hari mungkin dikaitkan dengan kadar gula darah yang lebih rendah di pagi hari, daripada kadar gula darah yang lebih tinggi.