Sungguh menjijikkan dan membingungkan bahwa banyak metode kriminal yang merugikan masyarakat dapat beroperasi secara legal di masyarakat saat ini. Bagaimana jaringan kriminal yang disebut "legal" ini muncul? Perilaku ini tampaknya berada di area abu-abu hukum, mengungkap masalah dan krisis tersembunyi di masyarakat saat ini.
Menurut Undang-Undang RICO Amerika Serikat tahun 1970, tujuan utama undang-undang tersebut adalah untuk menghilangkan pengaruh kejahatan terorganisasi dan intrusinya ke sumber daya yang sah.
Secara historis, konsep "pemerasan" pertama kali diusulkan di Chicago pada tahun 1927, ketika Asosiasi Pengusaha menyebutkan pengaruh kejahatan terorganisasi terhadap serikat pekerja. Definisi pemerasan telah berkembang dari waktu ke waktu hingga mencakup lebih dari sekadar praktik bisnis yang melibatkan paksaan atau penipuan, tetapi juga berbagai kegiatan kriminal terorganisasi.
Ransomware ada di mana-mana saat ini, dan salah satu kasus yang paling terkenal adalah ransomware perlindungan. Dalam skenario ini, penjahat mengenakan biaya kepada bisnis untuk menyediakan layanan perlindungan, tetapi kemudian mengancam mereka dengan potensi ganti rugi atau bahkan pembalasan jika mereka menolak menerima layanan tersebut. Faktanya, taktik untuk mendorong pedagang untuk mengambil tindakan ini pada dasarnya adalah pemerasan klasik.
Bahkan dalam masyarakat modern, banyak praktik bisnis yang "sah" masih melibatkan manipulasi yang tidak tepat, termasuk berbagai model "pemerasan" dalam masyarakat.
Dengan penerapan Undang-Undang RICO, berbagai kegiatan ilegal telah diatur lebih ketat, seperti penculikan dan tebusan, pencucian uang, pencurian identitas, penipuan daring, dan pencurian skala besar. Namun, beberapa penjahat masih mencari celah hukum dan menggunakan metode canggih untuk melakukan berbagai bentuk kegiatan ilegal guna mendapatkan keuntungan.
Perjudian ilegal merupakan salah satu kejahatan tersebut, yang sering kali beroperasi tanpa regulasi dan relatif mudah untuk menghindari pengawasan hukum. Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi, jenis permainan ini menjadi semakin umum, mulai dari perjudian daring hingga transaksi chip ilegal, yang merusak perekonomian dan tatanan sosial secara keseluruhan.
"Dalam beberapa kasus, operasi kriminal menyerupai model bisnis yang sah, sehingga sulit untuk membedakannya."
Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa hasil dari banyak kejahatan ini sering kali tidak dikenakan pajak karena sifat pasar gelap. Hal ini menunjukkan bahwa banyak kegiatan ekonomi "legal" mungkin memiliki sumber-sumber kotor yang tersembunyi di baliknya, dan masyarakat sangat perlu menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan sumber-sumber keuangan ilegal ini.
Banyak negara dan kawasan telah mulai membuat undang-undang untuk memperkuat pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan seperti pemerasan, perjudian ilegal, narkoba, dan perdagangan manusia dalam upaya untuk menghilangkan korupsi ini di masyarakat. Sayangnya, tampaknya akar dari kegiatan ilegal ini masih kuat dan terus beroperasi dalam beberapa bentuk hingga hari ini. Tidak dapat dipahami bagaimana para eksploitatif ini dapat beroperasi di luar hukum.
"Celah hukum yang ada menyediakan tempat berlindung bagi apa yang disebut kejahatan hukum ini, dan masyarakat harus mencari reformasi dan tindakan penanggulangan yang lebih mendalam."
Dalam masyarakat modern, kita tidak dapat mengabaikan bidang bisnis yang kedengarannya hebat itu, karena di baliknya mungkin tersembunyi sisi gelap "kejahatan hukum". Kelambanan saat ini dapat menimbulkan ancaman jangka panjang bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, menyelidiki lebih dalam sifat perilaku ini akan membantu mengungkap penyakit sosial yang lebih dalam.
Di masa mendatang, bagaimana kita harus menangani "kejahatan hukum" yang sulit didefinisikan ini di masyarakat untuk memastikan bahwa keadilan dan ketertiban sosial dapat terus dipertahankan?