Dalam dunia fotografi, kedalaman bidang (DOF) merupakan konsep penting yang harus dipahami setiap fotografer. Kedalaman bidang tidak hanya memengaruhi keindahan foto, tetapi juga berdampak besar pada cerita visual yang kita tangkap. Pengaturan kedalaman bidang yang tepat dapat mengarahkan mata pemirsa, menekankan subjek tertentu, atau menjaga keseluruhan gambar tetap jernih.
Kedalaman bidang adalah jarak antara objek terdekat dan terjauh yang dapat tetap fokus dalam gambar. Secara teori, "fokus tajam yang dapat diterima" didefinisikan berdasarkan properti yang disebut "buram melingkar".
Kedalaman bidang meningkat seiring bertambahnya jarak ke subjek atau jumlah keburaman melingkar yang dapat diterima, sementara menambah aperture (yaitu, mengurangi angka F) atau menambah panjang fokus akan mengurangi kedalaman bidang.
Di antara faktor-faktor yang memengaruhi kedalaman bidang, yang paling penting adalah panjang fokus, jarak objek, ukuran keburaman melingkar yang dapat diterima, dan apertur. Secara sederhana, kedalaman bidang dapat dinyatakan sebagai berikut:
DOF ≈ 2u²Nc/f²
Di sini, u adalah jarak objek, N adalah angka-f apertur, c adalah ukuran keburaman melingkar, dan f adalah panjang fokus. Rumus ini menyatakan bahwa rasio antara jarak ke objek dan panjang fokus memiliki efek langsung pada kedalaman bidang.
Kedalaman bidang berubah secara linear dengan angka-F dan keburaman melingkar, dan berkurang seiring bertambahnya jarak objek atau bertambahnya panjang fokus.
Dalam fotografi, aperture merupakan faktor kunci dalam mengendalikan kedalaman bidang. Saat Anda memperkecil aperture (misalnya, menambah angka F), kedalaman bidang meningkat karena hanya cahaya yang masuk ke lensa pada sudut yang lebih dangkal, sehingga mengurangi keburaman melingkar.
Setiap kali kita fokus pada jarak tertentu, objek seperti titik akan membentuk titik kecil pada bidang fotosensitif. Sebaliknya, jika jaraknya tidak akurat, lingkaran keburaman yang lebih besar akan dihasilkan. Ukuran lingkaran keburaman ini disebut keburaman melingkar yang dapat diterima, dan ukurannya bergantung pada penggunaan akhir gambar.
Misalnya, secara tradisional untuk film 35mm, kami menetapkan batas keburaman melingkar yang dapat diterima pada 0,025mm. Ini berarti bahwa ketika melihat pada jarak tertentu, keburaman yang lebih besar dari diameter ini akan terlihat tidak tajam.
Gerakan kamera seperti pan dan tilt akan memengaruhi posisi bidang fokus. Perubahan tersebut akan mengubah rentang ketajaman yang dapat diterima saat bidang fokus berubah.
Banyak fotografer menggunakan metode yang berbeda untuk mengatasi keterbatasan kedalaman bidang. Ini termasuk penumpukan fokus, teknik di mana beberapa foto diambil dengan titik fokus yang berbeda dan gambar yang dihasilkan digabungkan menjadi satu gambar dengan kedalaman bidang yang lebih besar.
Saat menggunakan pengaturan angka F yang tinggi, difraksi dapat mengurangi kejernihan gambar. Meskipun ini bukan masalah besar dalam fotografi umum, dalam fotografi jarak dekat, aperture kecil dapat mengakibatkan kualitas gambar menurun saat mencoba mencapai kedalaman bidang maksimum.
Banyak lensa menampilkan tanda kedalaman bidang untuk membantu fotografer menyesuaikan fokus dan aperture sebelum memotret. Ini memungkinkan fotografer untuk secara efektif mengekstrapolasi panjang fokus dan pengaturan aperture yang diperlukan dari kedalaman bidang yang diinginkan.
RingkasanMemahami pentingnya kedalaman bidang tidak hanya tentang meningkatkan keterampilan fotografi Anda, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran Anda akan keindahan visual. Seiring dengan kemajuan teknologi fotografi digital, apakah ada kemungkinan lain yang belum ditemukan yang dapat memperluas pemahaman dan penerapan kita tentang kedalaman bidang?