Baik penggemar fotografi maupun fotografer profesional mengetahui pentingnya kedalaman bidang. Kedalaman Bidang (DOF) mengacu pada rentang yang jelas antara latar depan dan latar belakang dalam sebuah gambar. Ukuran rentang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah panjang fokus lensa. Jadi, bagaimana panjang fokus memengaruhi kedalaman bidang? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam topik ini dan mengungkap beberapa hukum tersembunyi dalam fotografi.
Ukuran kedalaman bidang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor perangkat keras, tetapi juga merupakan perwujudan dari tujuan kreatif.
Pertama, Anda perlu memahami konsep dasar panjang fokus. Panjang fokus adalah karakteristik optik lensa, biasanya diukur dalam milimeter (mm), dan merupakan jarak dari pusat optik lensa ke bidang gambar. Panjang fokus yang lebih panjang (seperti 200mm) berarti lensa mampu menangkap objek yang lebih jauh, sementara panjang fokus yang lebih pendek (seperti 24mm) cocok untuk memotret pemandangan yang lebih luas. Perubahan panjang fokus memengaruhi pembesaran gambar dan dengan demikian kedalaman bidang.
Dampak panjang fokus pada kedalaman bidang terutama tercermin dalam aspek-aspek berikut:
Menyesuaikan panjang fokus lensa tidak diragukan lagi merupakan alat penting untuk mengendalikan kedalaman bidang.
Secara umum, ketika kita mengubah panjang fokus lensa dari 35mm ke 85mm untuk memperpendek jarak pemotretan kamera, kedalaman bidang keseluruhan juga akan berkurang. Efek ini khususnya terlihat jelas saat memotret potret. Panjang fokus yang panjang dapat secara efektif memisahkan subjek dari latar belakang dan menonjolkan karakteristik karakter.
Selain panjang fokus, ukuran aperture lensa juga merupakan faktor kunci lain yang memengaruhi kedalaman bidang. Pada panjang fokus yang sama, aperture yang lebih besar (seperti f/2.8) akan menciptakan kedalaman bidang yang lebih dangkal, dan sebaliknya, aperture yang lebih kecil (seperti f/16) akan memperluas kedalaman bidang. Hal ini karena ketika aperture mengecil, cahaya yang masuk ke lensa akan lebih terfokus, sehingga cahaya yang dekat maupun yang jauh akan lebih terang.objek menjadi fokus yang tajam.
Mengontrol ukuran aperture secara efektif memungkinkan fotografer untuk menciptakan efek artistik yang berbeda.
Inilah sebabnya mengapa banyak fotografer profesional memilih untuk menggunakan aperture lebar untuk mengambil foto potret guna menyorot subjek.
Jarak hiperfokal merupakan konsep yang sangat penting saat memotret, terutama dalam fotografi lanskap. Ketika fokus ditetapkan pada jarak hiperfokal, hal itu dapat memastikan bahwa objek latar depan dan latar belakang berada dalam rentang kedalaman bidang yang dapat diterima. Hal ini memungkinkan fotografer untuk meningkatkan kesan kedalaman dalam komposisi sambil mempertahankan kejelasan.
Bagi mereka yang menyukai fotografi, sangat penting untuk memahami cara menggunakan fokus dan aperture untuk mengontrol kedalaman bidang. Berikut beberapa kiat praktis:
Setiap fotografer harus mengeksplorasi pengaruh panjang fokus pada kedalaman bidang dan menggunakan pengetahuan ini untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
Panjang fokus dan aperture adalah dua faktor yang saling terkait erat dalam fotografi, dan memahami bagaimana keduanya memengaruhi kedalaman bidang akan memberi fotografer lebih banyak kebebasan berkreasi. Melalui latihan dan eksplorasi yang berkelanjutan, fotografer dapat mengendalikan performa gambar dengan lebih baik dan menciptakan karya seni yang unik. Dalam pemotretan berikutnya, bagaimana Anda akan menggunakan fokus dan kedalaman bidang untuk menyempurnakan karya Anda?