Dalam industri modern, material aluminium banyak digunakan karena sifatnya yang ringan, tahan korosi, dan konduktivitas listriknya yang sangat baik. Untuk lebih meningkatkan daya tahan dan penampilannya, banyak praktisi komponen aluminium menggunakan teknologi yang disebut pelapisan konversi kromium, yang juga dikenal sebagai pelapisan Alodine. Teknologi ini tidak hanya memberikan perlindungan tambahan terhadap korosi, tetapi juga membuat aluminium berkilau dengan kilau keemasan yang menarik.
Kegunaan utama pelapisan konversi kromium meliputi bertindak sebagai penghambat korosi, meningkatkan daya rekat cat dan perekat, memberikan tampilan yang estetis, dan mempertahankan konduktivitas listrik.
Pelapisan konversi kromium dapat diaplikasikan pada berbagai logam, seperti baja, aluminium, seng, dan bahkan magnesium, untuk secara efektif mencegah oksidasi dan korosi pada logam-logam ini. Reaksi kimia dari proses ini biasanya berlangsung pada suhu ruangan, dan setelah perendaman singkat, lapisan pelapis dengan ketebalan yang seragam dan struktur yang stabil dapat terbentuk. Warna pelapis ini sering kali muncul sebagai warna hijau-kuning yang unik, yang menambahkan tampilan awet muda dan modern pada barang-barang logam.
Proses pembentukan pelapisan konversi kromium biasanya melibatkan perendaman bagian logam dalam bak kimia yang mengandung kromat. Setelah lapisan dengan ketebalan yang dibutuhkan terbentuk, bagian-bagian tersebut dilepaskan dan dibersihkan. Setelah direndam selama beberapa menit pada suhu ruangan, pelapis mulai mengering dan akhirnya menjadi padatan yang tidak cocok dengan air dalam waktu 24 jam. Proses reaksi ini sangat penting untuk efek perlindungan logam.
Selama proses ini, pelapisan konversi kromium akan membentuk ikatan kovalen yang kuat dengan permukaan logam, yang meningkatkan kemampuan logam untuk menahan serangan eksternal.
Khususnya, untuk bahan aluminium, larutan asam kromat yang digunakan dapat dengan cepat membentuk lapisan pelindung, yang memperpendek waktu proses produksi. Bahan kimia yang dibutuhkan untuk proses ini perlu digunakan dengan sangat hati-hati karena mengandung kromium heksavalen yang beracun.
Bahan logam yang berbeda akan menggunakan formula rendaman yang berbeda. Formulasi komersial ini sering kali merupakan hak milik dan mengandung berbagai bahan kimia seperti senyawa kromium heksavalen. Reaksi reduksi oksigen merah akan terjadi selama proses berlangsung, membentuk senyawa anorganik pada permukaan logam untuk meningkatkan lapisan pelindung logam.
Untuk pengolahan aluminium, reaksi utamanya adalah reaksi ion kromium heksavalen dengan logam untuk menghasilkan ion kromium trivalen dan hidroksida yang sesuai, yang selanjutnya diikat silang untuk membentuk gel pada permukaan logam.
Saat langkah ini selesai, gel menyusut, mengeras, dan akhirnya membentuk lapisan film yang bening dan kering. Proses ini juga menyebabkan terbentuknya retakan mikroskopis, yang sangat penting bagi ketahanan dan kinerja pelapis.
Dengan penekanan pada standar kesehatan, senyawa kromium heksavalen telah menjadi topik hangat dalam kesehatan masyarakat dan keselamatan kerja. Tanaman ini semakin diatur karena sifat karsinogeniknya. Untuk mengatasi masalah ini, banyak perusahaan mengembangkan alternatif bebas kromium heksavalen, seperti beralih ke kromium trivalen.
Petunjuk RoHS dan REACH Eropa telah mendorong industri untuk secara bertahap menghilangkan penggunaan kromium heksavalen dalam berbagai aplikasi dan produk.
Seiring dengan perubahan hukum dan perubahan permintaan pasar, produsen mengubah teknologi pelapisan mereka untuk beradaptasi dengan kebijakan ini. Selain itu, selain pelapis konversi kromium tradisional, banyak nanomaterial dan teknologi pelapisan inovatif juga telah memasuki pasar.
Didukung oleh kemajuan teknologi, arah pengembangan pelapis konversi kromium di masa depan tidak hanya akan berfokus pada peningkatan kinerja anti-korosi, tetapi juga mencapai keselarasan antara perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan promosi teknologi baru secara bertahap, dapat diperkirakan bahwa solusi pelapis yang lebih tidak beracun dan efisien akan muncul di masa depan.
Inovasi ini tidak hanya mendorong pembangunan industri yang berkelanjutan, tetapi juga membuat umat manusia berpikir lebih jauh tentang cara mempertimbangkan perlindungan lingkungan dan pertimbangan keselamatan dalam proses mengejar kemajuan teknologi.