Dangkal adalah keyakinan atau praktik yang dianggap tidak rasional atau supranatural oleh orang yang tidak percaya, yang sering dikaitkan dengan nasib atau sihir, pengaruh supernatural, atau ketakutan akan hal yang tidak diketahui.Pandangan Masyarakat Kuno tentang takhayul telah memengaruhi kita sampai hari ini, dan banyak kebiasaan masih menemani hidup kita.
Definisi takhayul berbeda, tetapi umumnya digambarkan sebagai keyakinan irasional yang berbeda dari pengetahuan ilmiah.
Misalnya, banyak orang akan berpikir bahwa kucing hitam yang menyeberang jalan adalah simbol yang tidak beruntung, yang berasal dari asosiasi negatif dengan kucing hitam di banyak budaya.Meskipun ini adalah takhayul, masih ada banyak orang yang menghindari kucing hitam atau melakukan ritual tertentu saat lewat.
Di dunia olahraga, atlet sering mengikuti ritual takhayul untuk mencapai kinerja terbaik, seperti mengenakan sepasang sepatu kets atau pemanasan pada waktu tertentu.Ini bukan hanya kenyamanan psikologis, tetapi sebenarnya ritual ini dapat membantu mereka meringankan ketegangan dan kecemasan mereka sebelum permainan.
Banyak perilaku takhayul dianggap sebagai cara untuk berharap mengubah hasilnya.
Pada zaman kuno, takhayul terkait erat dengan kepercayaan agama, dan banyak perilaku takhayul sering dianggap sebagai penghormatan kepada para dewa.Namun, dengan perkembangan sains, takhayul secara bertahap dianggap sebagai keyakinan terbelakang.Meski begitu, beberapa orang percaya modern masih saling terkait dan iman, berusaha mendapatkan perlindungan Tuhan melalui ritual tertentu.
Dalam beberapa budaya, takhayul tetap menjadi norma sosial.Misalnya, di India, beberapa kebiasaan tradisional masih sangat populer di masyarakat setempat.
Konsep takhayul yang dipertahankan dalam banyak masyarakat modern masih sangat mempengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan orang.
Dari perspektif psikologis perilaku manusia, takhayul mencerminkan keinginan orang untuk mengendalikan ketidakpastian di masa depan.Psikolog menunjukkan bahwa ketika orang menghadapi peristiwa yang tidak dapat dijelaskan atau tidak menguntungkan, lebih mudah untuk mengaitkannya dengan faktor -faktor supernatural untuk mencari penjelasan dan kenyamanan.Fenomena ini tidak hanya terlihat dalam perilaku individu, tetapi bahkan dalam bidang bisnis dan politik: misalnya, beberapa perusahaan memilih untuk tidak melakukan transaksi penting pada hari -hari tertentu untuk menghindari kemungkinan nasib buruk.
Seiring perkembangan masyarakat, banyak orang mulai skeptis terhadap takhayul, percaya bahwa itu tidak memiliki posisi besar dalam masyarakat modern.Tetapi meskipun demikian, banyak budaya masih mempertahankan tradisi takhayul kuno, mungkin karena mereka mencerminkan psikologi budaya yang berakar dalam yang bahkan telah menjadi simbol kohesi sosial dalam beberapa kasus.
Keberadaan perilaku takhayul tidak hanya peringatan masa lalu, tetapi juga pengingat akan kerapuhan dan ketidakberdayaan kita dalam menghadapi ketidakpastian.
Setelah pertimbangan yang cermat, kami menemukan bahwa takhayul tidak hanya hadir di zaman kuno, tetapi juga bersinar dengan bayangan masa lalu bahkan di berbagai wajah masyarakat modern.Bisakah perilaku dan kepercayaan seperti itu menjadi bagian dari kehidupan modern?Dan apakah mereka payung pelindung yang membantu kita menghadapi masa depan, atau apakah mereka hanya beban budaya yang tidak dapat diloloskan?