Dalam penelitian ilmiah, teknologi spektroskopi ultraviolet-tampak (UV-Vis) telah menjadi alat yang efektif untuk pemahaman mendalam tentang struktur molekul. Teknologi ini tidak hanya digunakan secara luas di bidang kimia dan biokimia, tetapi juga melibatkan banyak bidang seperti pengembangan obat, pemantauan lingkungan, dan ilmu material. Dengan menganalisis sifat penyerapan sampel dalam rentang cahaya ultraviolet dan tampak, para ilmuwan dapat mengungkap informasi penting yang tersembunyi dalam molekul, sehingga memulihkan sifat banyak reaksi kimia dan proses biologis.
Spektroskopi UV-tampak adalah teknik yang relatif murah dan mudah diterapkan yang cocok untuk berbagai aplikasi praktis dan mendasar.
Transisi optik adalah konsep inti dari analisis spektroskopi UV-tampak. Banyak molekul dan ion dapat menyerap energi dalam rentang ultraviolet atau tampak. Molekul-molekul ini disebut kromofor. Ketika foton diserap, elektron pigmen tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi, memasuki keadaan tereksitasi. Ada empat jenis transisi umum di antara berbagai jenis pigmen organik: π–π*, n–π*, σ–σ*, dan n–σ*. Transisi elektronik yang berbeda ini sesuai dengan panjang gelombang serapan yang berbeda, dan para ilmuwan dapat menggunakan panjang gelombang ini untuk menyimpulkan karakteristik struktural molekul.
Kompleks logam transisi sering kali menunjukkan warna karena beberapa keadaan elektronik dari orbital d yang tidak terisi lengkap.
Teknologi spektroskopi UV-tampak memiliki berbagai macam aplikasi. Misalnya, teknologi ini dapat digunakan untuk memantau perubahan struktural dalam DNA, sekaligus menganalisis secara kuantitatif berbagai sampel termasuk ion logam transisi dan senyawa organik yang sangat terkonjugasi. Analisis larutan adalah yang paling umum, tetapi sampel padat dan gas juga dapat dipelajari. Kunci dari teknik ini adalah panjang gelombang cahaya yang diserap, yang dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan dalam sampel dan dengan demikian membantu mengidentifikasi gugus fungsi dalam molekul.
Hukum Beer-Lambert adalah salah satu hukum dasar teknologi spektroskopi UV-visibel. Hukum ini menunjukkan bahwa absorbansi larutan berbanding lurus dengan konsentrasi zat penyerap dalam larutan. Melalui hukum ini, para ilmuwan dapat menghitung konsentrasi zat penyerap cahaya dan mengekstrak informasi yang berharga. Selain itu, zat yang menyerap cahaya secara signifikan dan perubahan konsentrasinya juga akan memengaruhi spektrum penyerapan. Memahami perubahan ini sangat penting untuk keakuratan hasil eksperimen.
Absorbansi A mencirikan konsentrasi zat penyerap dalam larutan dan secara langsung dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia sampel.
Meskipun teknologi spektroskopi UV-visibel telah digunakan secara luas, teknologi ini juga menghadapi banyak tantangan. Eksperimen ini memiliki persyaratan ketat pada stabilitas sumber cahaya dan sensitivitas detektor. Hal ini karena pemilihan lebar pita optik dan pengukuran panjang gelombang yang akurat tidak hanya memengaruhi keakuratan hasil eksperimen, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan pengukuran karena pengaruh cahaya bebas yang semakin besar. Untuk menggunakan teknologi ini dengan benar, para peneliti perlu memahami dan mengendalikan variabel-variabel ini untuk memastikan keakuratan dan keandalan analisis.
Seiring kemajuan teknologi, spektroskopi UV-visibel akan terus memperdalam pemahaman kita tentang struktur molekul. Misalnya, teknologi deteksi baru dan inovasi untuk meningkatkan kinerja instrumen akan membuat teknologi ini lebih banyak digunakan dalam kimia analitik. Di masa mendatang, apakah kita dapat menguraikan fenomena ilmu hayati yang lebih kompleks melalui teknologi ini?