Kekurangan hormon pertumbuhan (GHD) adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kurangnya hormon pertumbuhan. Efek dari kondisi ini mungkin tidak terlihat pada bayi baru lahir, tetapi mungkin ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan di sana. Memahami tanda-tanda ini sangat penting bagi orang tua dan profesional medis karena diagnosis dan pengobatan dini dapat berdampak besar pada perkembangan bayi baru lahir yang sehat.
Kekurangan hormon pertumbuhan adalah masalah pertumbuhan yang disebabkan oleh sekresi hormon pertumbuhan yang tidak mencukupi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, kerusakan organ, tumor, atau terapi radiasi. Gen tertentu, seperti GH1
dan GHRHR
, mungkin memainkan peran penting dalam proses ini.
Meskipun defisiensi hormon pertumbuhan yang parah tidak memengaruhi pertumbuhan secara signifikan selama masa janin, hipoglikemia dan kelainan pada ukuran alat kelamin laki-laki dapat diamati dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran.
Selain alat kelamin laki-laki yang kecil, efek lain yang mungkin terjadi termasuk penyakit kuning yang berlebihan dan pertambahan berat badan yang lambat. Tanda-tanda ini mungkin tidak selalu terlihat dalam beberapa bulan pertama setelah kelahiran, tetapi seiring waktu, anak-anak yang kekurangan hormon pertumbuhan akan menunjukkan gejala yang jelas berupa pertumbuhan yang pendek dan perkembangan yang tertunda.
Jika defisiensi hormon pertumbuhan yang parah terjadi sejak lahir dan tidak diobati, tinggi badan orang dewasa mungkin hanya 48 hingga 65 inci (sekitar 120 hingga 170 sentimeter). Pada anak-anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan, hal ini sering kali disertai dengan perubahan komposisi tubuh, yang mengakibatkan obesitas ringan hingga sedang.
Ketika anak-anak dengan hormon pertumbuhan yang tidak mencukupi mencapai masa pubertas, mereka mungkin menghadapi masalah kesehatan jangka panjang karena pertumbuhan yang tertunda dan kekurangan hormon. Hal ini membuat tenaga medis lebih memperhatikan deteksi klinis dini dan observasi berkelanjutan.
Pada orang dewasa, kekurangan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh, seperti kehilangan massa otot yang signifikan dan peningkatan lemak, terutama di sekitar pinggang. Efek lainnya termasuk osteoporosis, penyakit kardiovaskular, dan masalah kesehatan mental. Perbedaan antara kekurangan hormon pertumbuhan pada wanita dan pria adalah bahwa gejalanya dapat bervariasi berdasarkan jenis kelamin, tetapi keduanya memerlukan perawatan segera untuk menghindari konsekuensi jangka panjang.
Mendiagnosis kekurangan hormon pertumbuhan biasanya memerlukan serangkaian tes, yang mungkin termasuk tes darah untuk menilai kadar hormon pertumbuhan. Perawatan terdiri dari terapi penggantian dengan hormon pertumbuhan manusia sintetis, yang biasanya diberikan melalui suntikan harian.
Meskipun pengobatan GH tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang tidak cocok, bagi mereka yang benar-benar mengalami defisiensi hormon pertumbuhan, pengobatan yang tepat waktu dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara signifikan.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak pasien dengan defisiensi hormon pertumbuhan dapat menerima pengobatan tepat waktu, yang tidak hanya meningkatkan kondisi fisiologis mereka, tetapi juga sangat meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, biaya dan perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk pengobatan sering kali memberikan tekanan pada pasien dan keluarga.
Secara keseluruhan, defisiensi hormon pertumbuhan memiliki konsekuensi yang luas, dan penting untuk memahami tanda dan dampaknya, baik dalam hal pertumbuhan anak-anak maupun kesehatan orang dewasa. Apakah setiap orang tua memperhatikan adanya kelainan pada pertumbuhan anak-anak mereka dan mencari nasihat medis profesional tepat waktu?