Terletak di wilayah dataran pantai Virginia tenggara dan Carolina Utara timur laut di Amerika Serikat bagian timur, Great Everglades terkenal dengan wilayahnya yang luas dan ekosistemnya yang unik. Rawa ini pernah menutupi lebih dari satu juta hektar, tetapi pada tahun 2022, sekarang mencakup sekitar 750 mil persegi (sekitar 480.000 hektar). Danau Drummond merupakan pusat Great Everglades dan merupakan salah satu dari dua danau air tawar alami di Virginia, yang mencakup 3.100 hektar. Data ini tidak hanya menunjukkan keunikan tempat tersebut, tetapi juga sejarah panjang dan keragaman budayanya.
Everglades bukan hanya surga ekologi, tetapi juga saksi dari kisah manusia yang tak terhitung jumlahnya.
Everglades telah menjadi rumah bagi berbagai budaya sepanjang sejarah, dan bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia mulai hidup di daratan tersebut sejak 13.000 tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, tempat ini menjadi tempat perlindungan bagi penduduk asli Amerika yang melarikan diri dari perluasan kolonial, serta para budak dari negara bagian Selatan. Mereka membangun komunitas mereka sendiri di sini untuk mencari peluang dan kebebasan. Komunitas besar budak yang melarikan diri dari Rawa Besar, yang dikenal sebagai Maroon, berkembang pada tahun 1860-an, dan banyak yang bertahan hidup di tanah yang berbahaya ini.
Dalam banyak dokumen, kita dapat melihat deskripsi kehidupan Maroon di Rawa Besar. Dalam tulisannya pada tahun 1784, penjelajah J.D. Smyth mencatat bahwa "para pelarian telah tinggal di tempat-tempat ini selama dua belas, dua puluh, atau tiga puluh tahun ke atas, mengolah ladang mereka dan membangun rumah mereka di tempat yang tidak banjir." Fragmen-fragmen tersebut membuat Rawa Besar penuh dengan nuansa sejarah yang kental.
"Para pelarian telah tinggal di daerah ini selama 12, 20 atau 30 tahun atau lebih, menanam tanaman dan membangun rumah di daerah yang tidak akan banjir."
Seiring berjalannya waktu, pentingnya ekologi rawa secara bertahap diakui. Pada awal tahun 1990-an, kelompok konservasi menyerukan perlindungan sebagian besar Everglades karena merupakan habitat unik bagi keanekaragaman hayati dan rumah bagi banyak spesies burung migrasi. Pada tahun 1973, United Camp Company menyumbangkan 49.100 hektar tanah, yang menjadi dasar perlindungan sumber daya alam Everglades. Tanah-tanah ini kemudian menjadi Suaka Margasatwa Nasional Everglades, yang didirikan pada tahun 1974 untuk memulihkan dan melindungi ekologi alami daerah tersebut.
Saat ini, Everglades masih menyimpan berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang kaya, termasuk beruang hitam, luak, dan puluhan spesies reptil dan amfibi. Menurut survei yang dilakukan antara tahun 1973 dan 1976, terdapat sebanyak 334 spesies tumbuhan di sini, yang menyediakan kesempatan luar biasa bagi wisatawan untuk mengamati burung. Dari bulan April hingga Juni setiap tahun, tempat ini menarik ribuan penggemar pengamatan burung.
Everglades bukan hanya surga bagi tumbuhan dan hewan, tetapi juga spesimen hidup dari sejarah manusia.
Pengelolaan air memainkan peran penting dalam pemulihan ekologis Everglades. Pemasangan struktur pengendali air tidak hanya melindungi sumber daya air, tetapi juga mendorong kembalinya keanekaragaman tumbuhan. Secara khusus, efek ekologis kebakaran disimulasikan untuk memberi kehidupan baru bagi tumbuhan. Dengan mengelola pasokan makanan, jumlah hewan liar juga terkendali, sehingga menjaga keseimbangan ekologi secara keseluruhan.
Di hutan dan lahan basah Everglades, Anda dapat melihat Danau Durham yang indah. Sumber air murni ini telah menjadi surga bagi wisatawan untuk memancing, bertamasya, dan berjalan-jalan. Karena ukuran perkemahan yang diperkecil, kegiatan utama di sini adalah mengamati burung dan menjelajahi keajaiban alam berbentuk kipas. Meskipun tanah yang menjanjikan ini dulunya merupakan tempat manusia membuat pilihan, apakah rumah rahasia manusia purba ini akan terus menarik lebih banyak penjelajah?