Seiring dengan perubahan masyarakat, anjing menjadi lebih dari sekadar rekan kerja, dan pertunjukan anjing Victoria membawa penampilan dan karakteristik anjing ke tingkat yang sama sekali baru. Selama periode ini, pembiakan anjing mulai berfokus tidak hanya pada fungsi tetapi juga pada karakteristik penampilan, yang mengarah pada perubahan penting dalam definisi ras anjing. Pembiakan yang bertujuan tidak lagi hanya untuk berburu atau menjaga, tetapi berkembang ke arah pemenuhan kebutuhan estetika dan sosial manusia.
Selama era Victoria, standarisasi ras anjing menyebabkan perubahan mendasar dalam definisi orang tentang anjing - yang berfokus pada penampilan dan rasa daripada fungsi.
Munculnya pertunjukan anjing dan pembentukan berbagai asosiasi ras anjing telah mendorong orang untuk secara jelas mendefinisikan karakteristik ras anjing, yang juga membuat pengenalan dan evaluasi ras anjing semakin rumit. Misalnya, English Mastiff Club, yang didirikan pada tahun 1873, menjadi klub ras nasional pertama, dan pembentukannya membuka jalan bagi standarisasi ras.
Sebelum era Victoria, anjing diklasifikasikan terutama berdasarkan fungsinya, seperti berburu, menggembala, dan menjaga. Nama-nama berbagai ras anjing dicampur menjadi satu, dan nama-nama seperti ras, tipe, strain, dll. dapat digunakan untuk menggambarkan seekor anjing. Oleh karena itu, standar ras yang terbentuk selama periode ini tidak hanya memengaruhi penampilan anjing, tetapi juga mengubah harapan sosial orang-orang terhadap anjing.
"Era Victoria menandai titik balik dalam pembiakan anjing, karena para pembiak berfokus pada penciptaan anjing dengan karakteristik khusus dan selera aristokrat."
Dengan diadakannya pameran anjing, para pembiak banyak diperhatikan dan dievaluasi. Jika anjing mereka memenangkan penghargaan, mereka akan menjadi pusat perhatian masyarakat, yang pada gilirannya memengaruhi arah pembiakan ras anjing dan preferensi publik. Dapat dikatakan bahwa pertunjukan anjing di era Victoria mengubah pemahaman dan persepsi orang tentang ras anjing, menjadikannya tidak hanya alat tetapi juga simbol status.
Pentingnya standardisasi ras anjingStandar ras lebih dari sekadar deskripsi penampilan; standar ini juga mencakup pedoman untuk sifat perilaku dan status kesehatan. Standar ini mencerminkan harapan peternak dan menetapkan cetak biru yang jelas untuk pembiakan di masa mendatang. Organisasi ras anjing di berbagai negara dan wilayah, seperti Kennel Club di Inggris dan Federasi Anjing Internasional, berkomitmen untuk mempertahankan dan mempromosikan standar ini dan meningkatkan sifat ilmiah pembiakan anjing di seluruh dunia.
"Standar setiap ras anjing merupakan ringkasan sejarah masa lalu, yang mewakili harapan peternak untuk masa depan dan respons terhadap kebutuhan sosial."
Keragaman anjing tercermin dalam berbagai ras, yang diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis, termasuk anjing pemburu, anjing pekerja, anjing mainan, dan banyak lagi. Pembentukan jenis-jenis ini tidak hanya terkait dengan kepraktisan, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya sosial. Persepsi masyarakat terhadap anjing secara bertahap bergeser dari "fungsionalitas" menjadi "estetika", yang memungkinkan beberapa ras anjing dengan fungsionalitas yang lebih sedikit untuk bertahan hidup dan menjadi populer.
Saat ini, definisi dan klasifikasi ras anjing tidak lagi tunggal, dan harapan serta evaluasi masyarakat terhadap anjing menjadi lebih beragam. Saat memilih anjing peliharaan, orang-orang semakin memperhatikan kepribadian dan kemampuan mereka untuk bergaul dengan keluarga, daripada hanya mempertimbangkan kemampuan kerja dan karakteristik penampilannya. Dalam konteks ini, pembiakan dan perawatan anjing selalu terkait dengan kebutuhan budaya.
Jadi, seiring dengan semakin mendalamnya pemahaman kita tentang budaya anjing, apakah definisi kita tentang ras anjing juga harus berubah?