Dalam sejarah panjang penjelajahan luar angkasa, penelitian Galileo terhadap Jupiter dan satelitnya tidak diragukan lagi telah membuka minat manusia terhadap planet lain dan satelitnya. Kini, dengan hadirnya misi Europa Clipper, potensi pengetahuan ilmiah itu kembali terdongkrak. Tujuan utama wahana antariksa itu adalah mempelajari Europa, bulan Jupiter, secara mendalam dan mencari bukti adanya lautan cair di bawah cangkangnya yang dingin. Misi baru ini tidak hanya melanjutkan warisan Galileo, tetapi juga mengambil langkah maju yang penting dalam menyelidiki kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi.
Europa Clipper adalah wahana antariksa yang akan diluncurkan pada 14 Oktober 2024 untuk menyelidiki potensi kelayakhunian Europa. Dengan melakukan penerbangan lintas satelit itu, para ilmuwan berharap dapat memperoleh lebih banyak data tentang satelit es itu, khususnya informasi tentang cangkang esnya dan potensi lautannya. Misi ini akan menindaklanjuti data yang dikumpulkan oleh Galileo antara tahun 1995 dan 2003. Selama kurun waktu tersebut, wahana antariksa Galileo memberikan informasi langsung tentang permukaan Europa dan potensi lautan di dalamnya.
Misi Europa Clipper bertujuan untuk mengatasi sejumlah isu ilmiah, khususnya dalam pencarian faktor-faktor utama yang mendukung kehidupan. Sasaran penelitian utamanya meliputi mengonfirmasi keberadaan badan air di bawah es air dan mempelajari interaksi antara lapisan esnya dan lautan.
Sasaran penjelajahan topik-topik ilmiah ini adalah untuk menemukan unsur-unsur dasar yang mendukung kehidupan, termasuk air cair, unsur-unsur kimia, dan sumber energi.Menurut rencana NASA, misi ini akan menguraikan struktur internal Europa dengan menganalisis uap air yang meletus dan mendeteksi medan magnet.
Tidak seperti satelit yang terbang melintasi orbit, Europa Clipper akan mengorbit Jupiter dalam orbit elips dan direncanakan akan terbang di atas Europa hingga 49 kali. Desain ini tidak hanya mengurangi risiko wahana antariksa menghadapi radiasi kuat Jupiter, tetapi juga memungkinkan para ilmuwan memperoleh sejumlah besar data dalam lingkungan yang relatif aman.
Dengan menggunakan pendekatan ini, Europa Clipper berharap dapat melakukan pencitraan permukaan beresolusi tinggi dan analisis komposisi, termasuk mengidentifikasi tanda-tanda kimiawi kehidupan."Memperoleh data pada jarak sedekat itu akan meningkatkan pemahaman kita tentang Europa secara signifikan," kata pakar tersebut.
Wahana antariksa ini dilengkapi dengan sembilan instrumen ilmiah, termasuk sistem pencitraan multispektral, spektrometer ultraviolet, dan sistem radar, yang digunakan untuk menganalisis ketebalan dan struktur internal cangkang es secara mendalam. Dengan setiap peluncuran, Europa Clipper memiliki kesempatan untuk mengumpulkan data pada saat itu, yang tidak hanya akan meningkatkan pemahaman kita tentang es dan lautan, tetapi juga membantu mempersiapkan misi pendaratan berikutnya.
Instrumen ini akan memungkinkan tim untuk mengamati secara mendetail dan belum pernah terjadi sebelumnya pada hidrologi dan kimia Europa.
Seiring berjalannya misi Europa Clipper, masa depan menyimpan kemungkinan yang tak terbatas. Jika misi ini berhasil, hal itu akan meningkatkan pemahaman kita tentang keberadaan kehidupan di alam semesta. Apakah ada peluang untuk menemukan bukti mikroorganisme asing selama eksplorasi Europa akan menjadi fokus para ilmuwan.
Mengenai hasil penelitian detektor tersebut, beberapa orang tidak dapat menahan diri untuk bertanya, dapatkah penemuan ini mengubah pandangan kita tentang alam semesta dan arah eksplorasi di masa depan?Beberapa orang menganggap ini sebagai salah satu eksplorasi paling menarik dalam sejarah manusia.