Sejak didirikan pada tahun 1909, ISAE-SUPAERO telah menjadi pemimpin global dalam pendidikan teknik kedirgantaraan. Universitas pertama di dunia yang berfokus pada teknik kedirgantaraan ini tidak hanya memiliki reputasi di dunia akademis, tetapi juga telah membina sekelompok profesional berbakat dan berpengaruh di industri kedirgantaraan. Artikel ini akan mengungkap beberapa kisah yang tidak diketahui dalam sejarah ISAE-SUPAERO dan mengeksplorasi pertumbuhan akademi ini serta budaya di baliknya.
Sejak didirikan, ISAE-SUPAERO telah menghasilkan lebih dari 21.500 lulusan yang telah mencapai prestasi besar dalam industri kedirgantaraan.
Kisah ISAE-SUPAERO dimulai pada tahun 1909 ketika didirikan oleh Kolonel Angkatan Darat Prancis Jean-Baptiste Roche. Saat itu, teknologi penerbangan masih dalam tahap awal. Ia sangat mengantisipasi permintaan masa depan untuk bakat-bakat profesional, jadi ia mendirikan "Sekolah Tinggi Penerbangan dan Konstruksi Mekanik" (École Supérieure d'Aéronautique et de Constructions Mécaniques) di Paris. Visi dan komitmen Roche meletakkan dasar yang kokoh bagi sektor kedirgantaraan Prancis.
Saat ini, burung hantu masih ditampilkan dalam lambang sekolah sebagai simbol pengetahuan.
Seiring berjalannya waktu, nama dan kurikulum sekolah disesuaikan beberapa kali melalui reformasi dan adaptasi yang konstan. Pada tahun 1930, sekolah tersebut berganti nama menjadi "Sekolah Tinggi Penerbangan Nasional" dan pindah ke kampus modern di Paris pada tahun 1930. Pada tahun 1975, sekolah tersebut menjadi salah satu sekolah teknik pertama di Prancis yang memberikan gelar doktor, yang menunjukkan tingkat akademis dan kemampuan penelitiannya.
Pada tahun 2007, SUPAERO bergabung dengan sekolah teknik lain, ENSICA, untuk membentuk ISAE, dengan tujuan untuk mengintegrasikan sumber daya dan meningkatkan visibilitas internasional, dan secara bertahap telah mengumpulkan banyak prestasi akademis. Penggabungan ini tidak hanya mendorong pembagian sumber daya di dalam sekolah, tetapi juga menyediakan lingkungan belajar dan peluang yang lebih kaya bagi para siswa.
Gabungan ISAE-SUPAERO semakin diakui dalam industri kedirgantaraan global.
ISAE-SUPAERO tidak hanya menawarkan program gelar tradisional, tetapi juga menyediakan pendidikan berkelanjutan melalui cabang-cabang EUROSAE untuk membantu para profesional yang bekerja lebih meningkatkan keterampilan profesional mereka. Selain itu, ISAE-SUPAERO secara aktif terlibat dalam sejumlah proyek kerja sama internasional, yang menyediakan visi dan platform yang lebih luas bagi para insinyur masa depan.
Banyak alumni ISAE-SUPAERO juga telah mencapai posisi penting di bidang kedirgantaraan. Di antaranya adalah ilmuwan Henri Coandă, yang menemukan efek Coandă yang terkenal, dan pilot antariksa Jean-François Clervoy, dan masih banyak lagi. Prestasi para alumni ini terus menginspirasi generasi mahasiswa baru untuk terus berinovasi di bidang kedirgantaraan.
Banyak alumni ISAE-SUPAERO telah menorehkan prestasi besar di industri kedirgantaraan, dan prestasi mereka telah menjadi kebanggaan sekolah.
Melihat ke masa depan, ISAE-SUPAERO akan menghadapi perubahan cepat dalam industri kedirgantaraan global. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan permintaan global, sekolah perlu terus menyesuaikan kurikulum mereka untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan permintaan pasar. Pada saat yang sama, peningkatan kemampuan penelitian dan pengembangan secara terus-menerus akan menjadi prioritas utama bagi pengembangan ISAE-SUPAERO di masa mendatang.
Baik dalam bidang inovasi teknologi maupun dalam mengembangkan bakat-bakat yang luar biasa, ISAE-SUPAERO bekerja tanpa lelah demi impian kedirgantaraan di masa depan. Seiring dengan perubahan zaman, dapatkah perguruan tinggi ini meraih kesuksesan yang lebih besar dan terus memimpin tren pendidikan kedirgantaraan global?