Dari Amerika Serikat ke Cina: Apa cerita di balik perjalanan global selada?

Selada (Lactuca sativa) merupakan tanaman tahunan yang termasuk dalam famili Asteraceae dan sebagian besar ditanam sebagai sayuran berdaun. Daun selada sebagian besar dimakan mentah dalam salad, tetapi juga umum ditemukan dalam sandwich, wrap, sup, dan bahkan dapat dipanggang. Varietas selada yang disebut Selada Asparagus ditanam khusus untuk batangnya dan cocok untuk dimakan mentah atau dimasak. Karena manusia telah mengonsumsinya selama ribuan tahun, selada secara bertahap memperoleh makna keagamaan dan pengobatan selain menjadi sayuran hijau pokok.

Menurut data, setelah memasuki abad ke-21, produksi selada global mencapai 27 juta ton, yang 53% di antaranya berasal dari Tiongkok.

Asal usul selada dapat ditelusuri kembali ke Mesir kuno, ketika orang Mesir mengubah selada dari tanaman penghasil minyak menjadi tanaman pangan penting, dengan fokus pada daunnya yang berair dan bijinya yang kaya minyak. Kekuatan revolusioner ini tidak hanya menghancurkan metode pertanian lama, tetapi juga membuat selada bersinar dalam budaya Yunani dan Romawi di kemudian hari. Bangsa Romawi bahkan memberi tanaman itu nama "lactuca". Nama itu melambangkan minyak putih yang mengalir keluar setelah dipotong.

Seiring berjalannya waktu, budidaya dan varietas selada telah berkembang. Pada tahun 50 M, banyak jenis selada dideskripsikan dan sering muncul dalam literatur abad pertengahan. Abad ke-16 hingga ke-18 di Eropa merupakan masa keemasan pengembangan varietas selada, dan banyak varietas yang dibudidayakan yang masih kita lihat di kebun saat ini juga dikembangkan pada masa itu.

Sebagai tanaman tahunan yang tahan dingin, selada mudah dibudidayakan, tetapi kebutuhannya terhadap suhu rendah memerlukan pengelolaan yang cermat sebelum berbunga.

Namun, budidaya selada bukannya tanpa tantangan. Selada juga menghadapi ancaman dari berbagai kekurangan nutrisi, serangan serangga dan mamalia, serta berbagai penyakit jamur dan bakteri selama pertumbuhannya. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa eksplorasi modifikasi genetik benih selada sedang berlangsung pesat, yang tidak hanya membantu meningkatkan ketahanannya terhadap serangga dan penyakit, tetapi juga membantu menunda proses pembungaan selada untuk memperpanjang umurnya. Waktu panen.

Perkembangan budidaya selada dan pasar konsumen pada abad ke-20 dapat digambarkan sebagai sebuah revolusi. Teknologi pendinginan vakum yang dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1950-an menggantikan metode pendinginan es sebelumnya, sangat meningkatkan efisiensi pengangkutan selada dan secara signifikan memperpanjang masa pemasaran sayuran ini. Hal ini telah menyebabkan peningkatan permintaan selada, terutama dalam konteks globalisasi.

Menurut data tahun 2022, produksi selada Tiongkok menyumbang 55% dari produksi dunia, yang sebagian besar dikonsumsi di dalam negeri.

Seiring dengan semakin globalnya konsumsi, varietas selada menjadi lebih beragam. Seiring dengan meningkatnya minat terhadap masakan dan cita rasa, banyak varietas selada baru seperti selada rapeseed dan selada batang krim yang secara bertahap muncul di pasaran. Namun seiring dengan perubahan permintaan pasar, proses produksi selada mulai diatur lebih ketat untuk memastikan keamanan pangan. Karena selada sering terkontaminasi, telah terjadi banyak kasus keracunan makanan dalam beberapa tahun terakhir.

Saat menikmati selada yang lezat, haruskah kita juga memikirkan potensi masalah keamanan di seluruh rantai produksi? Apa yang dibawa oleh perjalanan global selada bagi kita? Tidak hanya makanan lezat, tetapi juga kisah dan tantangan yang tidak diketahui.

Trending Knowledge

nan
Dalam Life is Strange: Eksposur ganda, kemampuan supernatural baru diperkenalkan, yang tidak hanya mengubah nasib Max Caulfield, tetapi juga membawa pemain petualangan spiritual baru.Peluncuran game
Mengapa selada menjadi bintang pengobatan herbal pada Abad Pertengahan?
Pada Abad Pertengahan, selada (Lactuca sativa) tidak hanya menjadi sayuran sehari-hari, tetapi nilai medisnya secara bertahap diakui oleh orang-orang, dan menjadi bintang herbal medis pada saat itu. H
Rahasia Kuno Selada: Bagaimana Orang Mesir Kuno Menjadikannya Makanan Suci?
Sejak zaman dahulu, selada telah menjadi bahan penting di meja makan masyarakat. Sebagai tanaman tahunan, selada (Lactuca sativa) termasuk dalam famili Asteraceae. Daunnya yang hijau muda banyak digu

Responses