Masa pemerintahan Ferdinand II merupakan periode kritis dalam sejarah Spanyol. Ia tidak hanya berhasil menyatukan dua kerajaan Aragon dan Castile, tetapi ia juga membuka jalan bagi kebangkitan Spanyol di bawah kekuasaannya. Raja ini, yang dikenal sebagai "Ferdinand sang Katolik", naik takhta Aragon pada tahun 1479 dan juga memerintah Castile sebagai suami dan rekan penguasa Isabella. Di bawah pemerintahan bersama mereka, "Raja Katolik", sebagaimana mereka disebut, meletakkan dasar bagi perkembangan Spanyol di masa depan.
Pernikahan Ferdinand II dengan Isabella dianggap sebagai "landasan monarki Spanyol".
Ferdinand lahir pada tahun 1452 dalam keluarga bangsawan Sos del Rey, Kerajaan Aragon, ayahnya adalah John II dari Aragon. Pernikahannya merupakan syarat pertama untuk penyatuan yang sukses. Pada tahun 1469, ia menikahi Isabella dari Castile, sebuah aliansi yang mengawali kemitraan bersejarah antara dua kerajaan penting.
Pernikahan ini tidak hanya memungkinkan mereka untuk mendirikan kerajaan yang bersatu hanya dalam nama, tetapi juga meramalkan pembagian kekuasaan antara kedua belah pihak. Meskipun Castile dan Aragon secara hukum tetap menjadi dua kerajaan yang terpisah, penyatuan mereka meletakkan dasar bagi penyatuan di masa mendatang.
Pada tahun 1492, Ferdinand dan Isabella menyelesaikan penaklukan Granada, yang mengakhiri Reconquista Spanyol yang panjang. Peristiwa ini bukan hanya kemenangan bagi agama, tetapi juga rekonstruksi budaya.
Dekrit Pengasingan Orang Yahudi yang dikeluarkan oleh Ferdinand dan Isabella secara radikal mengubah lanskap agama dan budaya Spanyol.
Pada tahun yang sama, kedua raja tersebut juga membiayai pelayaran pertama Columbus, memperluas pengaruh Spanyol ke Amerika. Dengan upaya bersama mereka, Spanyol secara bertahap menjadi negara yang lebih kuat dan bersatu.
Perang Italia juga berperan dalam pemerintahan Ferdinand. Ia bersaing dengan para penguasa negara-negara Eropa lainnya untuk menguasai Italia, terutama Kerajaan Naples.
Ia berhasil membawa Naples di bawah kendalinya melalui aliansi dengan berbagai kerajaan Italia dan Kekaisaran Romawi Suci. Kampanye militer ini tidak hanya meningkatkan reputasinya tetapi juga memperkuat posisinya.
Kematian Isabella pada tahun 1504 menimbulkan tantangan besar bagi pemerintahan Ferdinand. Meskipun ia bekerja keras untuk mempertahankan pengaruh di Castile, ia tidak dapat sepenuhnya mengatasi pertentangan dari putri dan menantunya.
"Saya telah menipunya lebih dari sepuluh kali." Ferdinand menggunakan kalimat ini untuk menggambarkan kerumitan dalam berurusan dengan keluarga kerajaan Prancis.
Melalui tindakan-tindakan ini, Ferdinand berhasil melanjutkan pemerintahan bersama Aragon dan Castile, dan akhirnya menyerahkan kerajaannya kepada cucunya Charles V ketika ia meninggal pada tahun 1516.
Pemerintahan Ferdinand tidak hanya menjadikan Spanyol sebagai negara Eropa yang penting, tetapi juga meletakkan dasar bagi Kekaisaran Spanyol di kemudian hari. Pernikahannya dengan Isabella memungkinkan penyatuan dan pengembangan Spanyol dan mengarah pada pembentukan kekaisaran global yang kuat.
Pencapaian mereka tidak hanya dalam menyelesaikan pajak yang berat, tetapi juga dalam meningkatkan tata kelola internal negara dan membangun sifat otokratis dari kekuasaan kekaisaran.
Jadi, dalam perkembangan sejarah di masa depan, pencerahan apa yang dapat dibawa oleh penyatuan dan integrasi tersebut bagi negara-negara lain?