Malformasi limfatik adalah malformasi vaskular jinak yang mengalir lambat yang terutama memengaruhi sistem limfatik, suatu sistem yang terlibat dalam sirkulasi cairan dan respons imun. Malformasi ini ditandai dengan kegagalan pembuluh limfatik untuk terhubung dengan benar ke sirkulasi limfatik. Meskipun istilah "limfoma" telah umum digunakan untuk menggambarkan kondisi ini di masa lalu, penelitian baru beralih ke istilah "limfoma" untuk lebih akurat mencerminkan sifatnya. Malformasi limfatik dapat diklasifikasikan sebagai makrokistik, mikrokistik, atau kombinasi keduanya, dan dapat terjadi pada usia yang berbeda, tetapi 90% pasien didiagnosis antara lahir dan usia dua tahun, biasanya memengaruhi kepala dan leher.
"Tingginya insiden malformasi limfatik pada anak-anak telah menimbulkan kekhawatiran yang meluas di kalangan komunitas medis. Beberapa lesi ini mungkin terkait dengan kelainan kromosom bawaan."
Menurut klasifikasi International Society for the Study of Vascular Malformations, banyak istilah yang digunakan di masa lalu kini sudah tidak berlaku lagi, yang memungkinkan beberapa petugas kesehatan dan pasien kehilangan beberapa informasi penting. Malformasi ini, termasuk malformasi limfatik makrokistik dan malformasi limfatik mikrokistik, sering kali terdeteksi selama masa janin melalui USG, dan lesi ini dapat dikaitkan dengan berbagai gejala yang signifikan.
Ada tiga jenis malformasi limfatik, masing-masing dengan tanda dan gejalanya sendiri yang unik. Pertama, limfoma muncul terutama sebagai lepuh kecil di permukaan kulit, yang warnanya berkisar dari merah muda hingga merah tua, sangat mirip dengan lepuh. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan medis. Kedua, limfoma kavernosa sering muncul saat lahir, tetapi bisa juga muncul di kemudian hari. Biasanya muncul di area seperti leher, lidah, dan bibir. Ukuran dan warnanya bervariasi, serta disertai nyeri ringan.
"Gejala limfoma kavernosa dapat berubah seiring waktu, dan beberapa pasien mungkin merasakan sedikit tekanan pada mereka."
Penyebab langsung malformasi limfatik adalah penyumbatan sistem limfatik selama perkembangan janin, namun penyebab spesifik dari kondisi ini masih belum diketahui. Penelitian telah menunjukkan bahwa limfoma kistik, yang terbentuk pada awal kehamilan, terkait dengan beberapa penyakit genetik, seperti sindrom Noonan dan sindrom Down, yang mengingatkan kita akan pentingnya gen dalam menghadapi masalah kesehatan ini.
Diagnosis malformasi limfatik umumnya didasarkan pada pemeriksaan histopatologi dan dapat didiagnosis pada awal trimester pertama atau kedua menggunakan USG prenatal. Klasifikasi malformasi limfatik meliputi mikrokistik dan makrokistik, yang dinilai berdasarkan ukuran vesikel. Klasifikasi lesi ini tidak hanya membantu diagnosis, tetapi juga memandu arah pengobatan klinis.
"Penggolongan dan karakteristik malformasi limfatik yang jelas akan membantu kemajuan medis, sehingga memberikan pasien pilihan pengobatan yang lebih tepat."
Reseksi bedah biasanya direkomendasikan untuk neoplasma limfoid kistik, tetapi karena lesi dapat melibatkan jaringan normal di sekitarnya, pengangkatan lengkap terkadang sulit. Selain itu, untuk beberapa lesi, penggunaan metode non-invasif seperti obat kemoterapi atau laser juga merupakan pilihan yang disukai oleh dokter.
Penelitian terkini menunjukkan bahwa pengobatan malformasi limfatik dengan sirolimus mengurangi gejala dan mencegah pertumbuhan lesi lebih lanjut. Dengan kemajuan teknologi medis, penelitian semacam ini yang didasarkan pada pengobatan yang ditargetkan juga diharapkan dapat membawa harapan bagi banyak keluarga.
"Penerapan sirolimus telah mengubah model pengobatan malformasi limfatik dan menunjukkan kemajuan pengobatan modern."
Meskipun prognosis malformasi limfatik secara umum baik, pasien tetap perlu khawatir tentang potensi komplikasi selama tindak lanjut jangka panjang. Setelah menjalani operasi, pasien mungkin menghadapi masalah seperti infeksi luka operasi, kebocoran getah bening, atau infeksi kelenjar getah bening sekunder. Tantangan ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup pasien, tetapi juga memerlukan upaya bersama oleh semua pihak untuk meningkatkan pilihan pengobatan dan perawatan pasien.
Seiring dengan semakin dipahaminya malformasi limfatik, para peneliti terus mengeksplorasi penyebab pasti dan pengobatan terbaiknya. Mari kita bertanya: Bagaimana kita dapat lebih memahami dan mengatasi tantangan kesehatan yang semakin meningkat di kalangan anak-anak?