Samuel Johnson, tokoh legendaris dalam sastra Inggris, terkenal di dunia atas kontribusi sastranya yang luar biasa.
Sejak lahir pada tahun 1709, Samuel Johnson, yang sering dipanggil Dr. Johnson, telah menjalani hidup yang penuh tantangan dan peluang. Sebagai seorang penyair, penulis naskah, penulis esai, dan kritikus sastra, Johnson memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan bahasa Inggris. Karyanya yang paling terkenal selama kariernya adalah Dictionary of the English Language, yang diterbitkan pada tahun 1755. Karya ini dipuji sebagai pencapaian besar di kalangan akademis dan menjadi pelopor kamus bahasa Inggris modern. Sejak saat itu, Samuel Johnson tidak hanya menjadi ahli linguistik, tetapi juga memantapkan posisinya dalam sejarah sastra.
Johnson lahir di Lichfield, Staffordshire, Inggris, sebagai putra seorang penjual buku. Karena kesulitan keuangan keluarganya, jalur pendidikannya tidak mulus pada awalnya. Di bawah bimbingan ibunya, ia mulai belajar pada usia tiga tahun dan berprestasi di sekolah-sekolah lokal dan sekolah tata bahasa. Akan tetapi, periode perjalanan pendidikan ini berulang kali terganggu karena situasi keuangan keluarga.
"Tahun-tahun sekolah dasarnya dihabiskan di Sekolah Tata Bahasa Lichfield, dan ia menunjukkan kecerdasan luar biasa sejak dini." Dengan kelahiran saudara laki-lakinya dan utang ayahnya, situasi keluarga Johnson menjadi lebih buruk. Selama tahun-tahun yang sulit ini, membaca dan mempelajari buku menjadi satu-satunya sumber penghidupannya.
Johnson datang ke London pada tahun 1737 bersama salah seorang muridnya, David Garrick, sebuah keputusan yang sepenuhnya mengubah takdirnya. Meskipun ia tidak punya uang, bakat sastranya dengan cepat menarik perhatian media. Karyanya secara bertahap mendapat perhatian setelah menjabat sebagai editor Gentleman's Magazine.
Karya besar pertama Johnson, puisi "London", diterbitkan pada tahun 1738 dan menggambarkan dengan jelas berbagai fenomena sosial di London. Meskipun ia gagal mencapai ketenaran yang diharapkannya, ia terus menulis tanpa henti dan menjalin persahabatan dengan beberapa tokoh sastra, tetapi ia juga menghadapi kesulitan dalam hidup.
Pada tahun 1746, Johnson didekati oleh sekelompok penerbit yang menginginkannya untuk membuat kamus bahasa Inggris yang berwibawa. Melalui kesempatan ini, Johnson memulai kerja kerasnya selama sembilan tahun. Meskipun awalnya dijadwalkan selesai dalam waktu tiga tahun, ternyata pekerjaan itu memakan waktu delapan tahun. Penerbitan "Kamus Bahasa Inggris" tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga berdampak besar pada perkembangan bahasa Inggris.
Kamus ini telah dipuji sebagai "pencapaian akademis terbesar yang diselesaikan oleh satu orang."
Johnson menghadapi banyak tantangan saat menulis kamus tersebut, termasuk masalah kesehatan istrinya dan kesulitan keuangan. Akhirnya, karya ini diterbitkan pada tahun 1755, yang mendapat banyak pujian dan menjadi dasar kamus bahasa Inggris.
Sejak saat itu, Johnson secara bertahap berkembang menjadi seorang selebriti dan memiliki pengaruh yang tak terhapuskan dalam kritik sastra. Karya-karyanya tidak hanya menunggu studi dan apresiasi generasi mendatang, tetapi juga memantapkan posisinya yang penting dalam tatanan sastra. Secara umum diyakini bahwa konsep-konsep sastranya memiliki dampak yang signifikan terhadap teori sastra di abad ke-20.
"Kamus Bahasa Inggris"-nya tidak hanya memiliki nilai praktis, tetapi juga menjadi model bagi penelitian generasi selanjutnya." Kehidupan dan karya Johnson tidak hanya dikagumi, tetapi prestasinya juga telah menginspirasi generasi kreator sastra dan sarjana bahasa.
Menghadapi perjuangan Samuel Johnson, dapatkah kita juga menemukan kekuatan untuk terus maju dalam kesulitan dan mengubah takdir kita sendiri?