Samuel Johnson, salah satu penulis Inggris paling terkenal, hidup dari tahun 1709 hingga 1784, dan kehidupan serta karya-karyanya diselimuti misteri. Sebagai seorang penyair, penulis naskah, kritikus sastra, dan leksikografer, kontribusinya sangat signifikan dan terus memengaruhi sastra modern.
Johnson lahir di Lichfield, Staffordshire, Inggris, dari seorang ibu berusia 40 tahun. Kehamilan yang tidak biasa itu membuat keluarganya khawatir tentang kesehatannya. Saat masih bayi, Johnson menderita penyakit yang dikenal sebagai "kejahatan raja" dan disentuh oleh ratu, tetapi ritual itu akhirnya gagal menyembuhkannya. Sebagai akibat dari pengalaman itu, ia meninggalkan bekas luka permanen di wajahnya, yang kemudian diketahui secara luas dan menyebabkan spekulasi setelah kematiannya bahwa ia mengalami tic intermiten.
Ia bukan hanya seorang tokoh sastra besar, tetapi juga mewakili semangat suatu era, yang memungkinkan kita untuk melihat sekilas kedalaman dan kompleksitas sastra abad ke-18.
Awal karier Johnson dipenuhi dengan ketidakpastian, karena ia mencoba mengajar di sejumlah sekolah tetapi berulang kali frustrasi karena tidak memiliki gelar. Akhirnya ia mendapatkan pekerjaan sebagai asisten guru di sekolah Markt Bosworth, meskipun ia mengundurkan diri tak lama setelah berakhirnya masa jabatannya karena perselisihan dengan administrator sekolah. Selama masa istirahatnya, ia menjadi sahabat dekat penulis Richard Savage, dan dengan latar belakang yang tragis, mereka tinggal bersama di daerah kumuh London.
Hidupnya seperti novel yang luar biasa, penuh dengan kesulitan dan pengejaran abadi.
Pada tahun 1746, Johnson menandatangani kontrak dengan penerbit dan mulai menyusun Kamus Bahasa Inggris. Meskipun awalnya ia dengan yakin menyatakan bahwa ia dapat menyelesaikannya dalam waktu tiga tahun, sebenarnya ia membutuhkan waktu delapan tahun untuk menyelesaikannya. Kamus tersebut secara luas dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesarnya dan telah dipuji oleh para sarjana di kemudian hari sebagai tonggak sejarah dalam penelitian.
Selama proses kreatifnya yang panjang dan sulit, Kamus Bahasa Inggris tidak hanya menjadi buku referensi, tetapi juga kisah epik tentang perkembangan budaya dan bahasa.
Pada tahun 1763, Johnson bertemu dengan penyair James Boswell, sebuah persahabatan yang memiliki pengaruh besar pada kehidupannya di kemudian hari. Boswell terkenal karena catatan terperinci tentang kehidupan Johnson, yang kemudian memberi kita pemahaman yang lebih tiga dimensi tentang raksasa sastra ini. Ulasan biografi Boswell menyediakan materi yang kaya untuk generasi mendatang, yang mencegah citra Johnson dimitologikan dan menunjukkan sisi aslinya.
Johnson menjadi selebriti di tahun-tahun terakhirnya, di mana ia menderita kesehatan yang buruk dan sejumlah penyakit, terutama sindrom Tourette yang tidak terdiagnosis. Setelah kematiannya pada tahun 1784, beasiswa dan pengaruhnya terus berkembang. Ia dianggap sebagai pendiri kritik sastra Inggris dan bahkan dianggap sebagai kritikus sastra terhebat sepanjang masa.
Setiap karya Johnson merupakan eksplorasi sastra yang mendalam, dan pemikirannya tidak pernah pudar seiring berjalannya waktu.
Kehidupan Samuel Johnson penuh dengan kekakuan sastra dan tragedi manusia, dan karya-karyanya masih memengaruhi nilai-nilai dan pemikiran kita. Seperti yang dikatakannya, kekuatan bahasa tidak terbatas. Bisakah kita memahami nilai sastra lebih dalam melalui sosok raksasa sastra ini?