Dalam dunia biologi, kemajuan mikroskop selalu menjadi alat penting untuk mengungkap misteri kehidupan. Baru-baru ini, munculnya mikroskop fluoresensi lembaran cahaya (LSFM) telah mengubah permainan ini, menyediakan kecepatan pencitraan yang lebih cepat dan kontras gambar yang sangat baik, yang memungkinkan para peneliti untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas pada sel-sel hidup dan organ yang utuh.
Mikroskop fluoresensi lembaran cahaya dapat menangkap gambar 3D pada ratusan hingga ribuan bingkai per detik, yang tidak terbayangkan dengan teknologi sebelumnya.
Dibandingkan dengan mikroskop konfokal tradisional, metode deteksi mikroskop lembaran cahaya benar-benar berbeda. Dalam teknologi ini, hanya lapisan tipis sampel (biasanya setebal ratusan nanometer hingga beberapa mikron) yang disinari secara vertikal. Desain ini tidak hanya dapat mengurangi kerusakan cahaya pada sampel, tetapi juga meningkatkan kontras gambar, yang memungkinkan para peneliti untuk Pembaca dapat menangkap perubahan halus dalam sampel dengan lebih tajam.
Pengaturan dasar mikroskop fluoresensi lembaran cahaya terdiri dari sinar laser yang diperluas dan difokuskan melalui lensa silinder untuk membentuk lembaran cahaya tipis hanya dalam satu arah. Lembaran cahaya tipis ini menerangi bagian tertentu dari sampel, dan cahaya fluoresensi yang dipancarkan dari sampel dikumpulkan menggunakan lensa objektif mikroskop standar dan diproyeksikan ke sensor gambar.
Karena penggunaan iluminasi cahaya bidang, kecepatan pencitraan mikroskop fluoresensi lembaran cahaya dapat mencapai 100 hingga 1000 kali lipat dari metode pemindaian titik tradisional.
Meskipun mikroskopi lembaran cahaya lebih cepat, ia juga memerlukan metode khusus untuk pengaturan sampel. Sampel biasanya digantung di bawah mikroskop atau dipasang pada perangkat pendukung khusus. Langkah-langkah ini memastikan bahwa jalur iluminasi dan deteksi cahaya mikroskop diselaraskan dengan benar untuk membentuk gambar yang jelas.
Mode pencitraan mikroskopi lembaran cahaya biasanya melibatkan pemindahan sampel melintasi bidang gambar, dan untuk sampel yang lebih besar dari sensor gambar, diperlukan gerakan lateral. Selain itu, peneliti dapat lebih meningkatkan resolusi gambar melalui pencitraan multi-tampilan.
Resolusi lateral mikroskopi fluoresensi lembaran cahaya sebanding dengan mikroskopi fluoresensi pemadam kebakaran tradisional, dan bergantung pada kemampuan objektif deteksi dan panjang gelombang cahaya yang digunakan. Kemajuan teknologi dalam beberapa tahun terakhir, seperti iluminasi terstruktur dan mikroskopi resolusi super, telah lebih meningkatkan kemampuan teknologi ini dan mengatasi keterbatasan mikroskopi tradisional.
Selain itu, mikroskopi lembaran cahaya yang dikombinasikan dengan teknologi optik adaptif dapat memperoleh gambar yang lebih dalam pada sampel yang tebal, sehingga membuka pintu baru untuk penerapan teknologi ini.
Mikroskopi fluoresensi lembaran cahaya memainkan peran penting dalam bidang-bidang seperti biologi perkembangan, ilmu saraf, dan pengembangan obat. Teknologi ini tidak hanya memungkinkan pengamatan perkembangan embrio selama beberapa hari, tetapi juga memungkinkan pelacakan perubahan dinamis dalam sel secara tepat, yang tidak mungkin dilakukan dengan banyak mikroskop tradisional.
Munculnya mikroskopi lembaran cahaya telah memungkinkan kita untuk menjelajahi dan memahami kehidupan seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di masa depan, seiring dengan kemajuan teknologi, mikroskopi lembaran cahaya berpotensi memainkan peran penting dalam berbagai penelitian biomedis dan mengubah pemahaman kita tentang dunia biologis. Bagaimana teknologi pencitraan mikroskopi yang canggih ini akan memengaruhi pemahaman kita tentang proses kehidupan?