Mikroskop Fluoresensi Lembar Cahaya (LSFM) adalah teknologi mikroskopi inovatif yang menyediakan alat analisis pencitraan yang canggih untuk penelitian sains biologi. Teknologi ini tidak hanya memungkinkan pengamatan dengan resolusi optik sedang hingga tinggi, tetapi juga mencapai kemampuan pemotongan optik yang baik dan kecepatan pemotretan yang cepat. Tidak seperti mikroskop pemindaian titik tradisional, inti dari mikroskop lembar cahaya adalah untuk menerangi hanya area tipis dari sampel. Fitur ini mengurangi kerusakan cahaya saat memotret sampel hidup dan cocok untuk pengamatan sampel biologis jangka panjang.
Mikroskop fluoresensi lembar cahaya dapat memperoleh gambar pada kecepatan 100 hingga 1.000 gambar per detik, yang tak tertandingi oleh metode tradisional lainnya.
Pengaturan mikroskop lembar cahaya relatif sederhana dan terutama bergantung pada sumber cahaya laser. Laser difokuskan oleh lensa silinder untuk membentuk lembaran cahaya tipis. Lembaran cahaya ini berada pada sudut 90 derajat terhadap arah pandang dan secara efektif menerangi sampel.
Teknik ini sangat mengurangi sinyal latar belakang dari sampel, sehingga meningkatkan kontras gambar dan memungkinkan peneliti untuk mengamati struktur sel dan jaringan dengan lebih jelas.
Dengan perkembangan teknologi mikroskopi lembaran cahaya, banyak metode perluasan telah diusulkan. Misalnya, teknologi lembaran cahaya dua arah dapat mengurangi beberapa artefak pencitraan umum dan mencapai efek rekonstruksi tiga dimensi yang lebih baik. Selain itu, menggabungkan mikroskopi lembaran cahaya dengan teknologi eksitasi dua foton dapat lebih meningkatkan penetrasinya ke dalam sampel tebal dan memperluas aplikasinya dalam eksperimen pencitraan otak.
Dalam bidang biologi perkembangan, mikroskopi lembaran cahaya memberikan peluang untuk mengamati perkembangan embrio selama beberapa hari dan merekonstruksi pohon garis keturunan perkembangan yang lengkap.
Kemampuan pemrosesan gambar mikroskopi lembaran cahaya memungkinkannya untuk memperoleh gambar 3D dalam waktu singkat, dan bahkan mencapai pengamatan 4D (waktu) melalui deduksi waktu. Pengamatan jangka panjang dapat berlangsung selama berhari-hari, dan kemampuan ini sangat penting untuk mempelajari perubahan dalam proses biologis.
Misalnya, ilmuwan dapat mengamati detak jantung embrio ikan zebra secara langsung dan memperoleh wawasan tentang perubahan dinamis dalam aktivitas kehidupan.
Teknologi mikroskopi lembaran cahaya terus berkembang, dengan munculnya mode pencitraan dan teknik pengoptimalan baru. Di antaranya, penambahan teknologi optik adaptif memberikan kemungkinan untuk meningkatkan kualitas pencitraan sampel tebal. Selain itu, dikombinasikan dengan teknologi mikroskopi resolusi sangat tinggi, penerapan mikroskopi lembaran cahaya niscaya akan terus berkembang dan memimpin tren baru dalam penelitian biologi.
Perkembangan mikroskopi lembaran cahaya telah membuka babak baru dalam studi sampel hidup, yang memungkinkan setiap detail biologi terlihat sekilas.
Didorong oleh rasa ingin tahu masyarakat tentang ilmu kehidupan, apakah ada lebih banyak rahasia yang belum ditemukan yang menunggu untuk kita ungkap dengan mikroskopi lembaran cahaya?