Sereal sarapan selalu menjadi pilihan makanan penting di masyarakat Barat, tetapi perkembangannya merupakan perjalanan yang penuh gejolak, penuh dengan pergumulan antara kesehatan dan kenyamanan.
Sejarah sereal sarapan dapat ditelusuri kembali ke akhir abad ke-19. Dengan kemajuan teknologi pemrosesan dan lonjakan permintaan pasar, berbagai merek sereal dingin muncul. Dari sereal panas paling awal, seperti oatmeal dan polenta, hingga kemajuan teknologi dalam sereal dingin siap saji, banyak produk telah mengalami metode pemrosesan seperti ekstrusi untuk menjadi pilihan sarapan yang cepat dan praktis. Sereal ini sering disajikan dengan susu, yogurt, atau minuman nabati, dan terkadang ditambahkan buah kering dan kacang untuk meningkatkan nilai gizinya.
Di Amerika Serikat, sereal sarapan sering kali diperkaya dengan vitamin untuk meningkatkan kandungan nutrisinya, tetapi meskipun demikian, banyak produk masih kekurangan vitamin yang cukup untuk dijadikan sarapan yang sehat. Pemasaran awal sering kali menekankan bahwa sereal ini merupakan "bagian dari sarapan lengkap." Ada banyak sereal kemasan di pasaran yang kadar gulanya sangat tinggi dan sering disebut sebagai "sereal gula" atau "sereal anak-anak." Sereal ini sering dipasarkan untuk anak-anak, menggunakan karakter kartun untuk menarik konsumen muda dan sering kali disertai mainan atau hadiah untuk mendongkrak penjualan.
Antara tahun 1970 dan 1998, menurut data terbaru yang tersedia, jumlah kategori sereal sarapan di Amerika Serikat meningkat dua kali lipat, dari sekitar 160 menjadi sekitar 340. Pada tahun 2012, diperkirakan ada 5.000 jenis sereal sarapan yang berbeda.
Di pasar yang sangat kompetitif, perusahaan sereal sarapan terus mengembangkan rasa baru dan mendiversifikasi produk mereka, yang banyak di antaranya terasa lebih seperti makanan penutup atau permen. Meskipun ada banyak sereal gandum, oat, dan jagung rasa tawar di pasaran, banyak merek lain yang dikenal karena rasa manisnya yang tinggi, dan beberapa bahkan mengandung buah kering beku sebagai bahan pemanis.
Industri sereal sarapan memiliki margin laba kotor sebesar 40-45%, dan pasar telah mempertahankan tren pertumbuhan yang stabil sejak tahun 2009 ketika riset pasar menunjukkan bahwa pasar diperkirakan akan tumbuh sebesar 7,4% dalam lima tahun ke depan.
Latar Belakang SejarahSereal seperti beras, oat, dan jagung memainkan peran penting dalam budaya sarapan Amerika Utara. Pada akhir abad ke-19, dengan munculnya konsep makan sehat, banyak penelitian tentang alternatif vegetarian juga dilakukan. 68
Pada tahun 1854, imigran Jerman Ferdinand Schumacher memulai revolusi sereal sarapan di toko kecilnya di Ohio saat ia mendirikan American Oatmeal Company, menjadi produsen oatmeal komersial pertama di negara itu.
“Peningkatan teknologi produksi dan masuknya imigran Jerman dan Irlandia dengan cepat meningkatkan penjualan dan laba.”
Selama beberapa dekade berikutnya, produksi sereal sarapan meluas dan pasar menjadi semakin kompetitif. Pada tahun 1895, John Harvey Kellogg melakukan percobaan pertama dengan sereal siap saji di Battle Creek, Michigan, menggabungkan konsep kesehatan dan kemudahan, dan pengenalan Cornflakes berikutnya dengan cepat menjadi hit. Ini memicu tren dan menjadi salah satu pilihan sarapan paling populer di masa-masa awal.
Setelah Perang Dunia II, perusahaan sereal ini secara bertahap mengalihkan perhatian mereka kepada anak-anak, mengurangi kandungan serat dalam sereal dan meningkatkan kandungan gula, sehingga sereal sarapan berkalori tinggi ini populer di pasaran. Dengan tambahan mainan dan berbagai karakter kartun, sereal ini menarik perhatian lebih banyak konsumen muda.
Namun, seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan, konsumen semakin memperhatikan kandungan nutrisi produk. Meskipun sereal berserat tinggi ada di pasaran, secara keseluruhan produk dengan kandungan gula tinggi masih memiliki tempat, terutama pada sereal untuk anak-anak. Namun dampak kesehatan ini menyebabkan lebih banyak diskusi di masyarakat. Baru-baru ini, semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi sereal sarapan secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan risiko diabetes yang lebih rendah.
Di pasar sereal sarapan saat ini, konsumen sebenarnya dihadapkan pada pilihan penting: dalam menghadapi berbagai macam produk sereal, bagaimana mencapai keseimbangan antara kelezatan dan kesehatan?