Sebagai indikator global, Baltic Dry Freight Index (BDI) telah menarik perhatian banyak investor dan ekonom sejak 1999. BDI adalah indeks pengiriman komprehensif yang diterbitkan setiap hari oleh Baltic Exchange di London, yang mencerminkan dinamika pasar pengiriman curah kering. Indeks ini tidak hanya menyediakan indikator untuk saham pengiriman curah kering, tetapi juga dianggap sebagai barometer pasar pengiriman secara keseluruhan.
"Baltic Dry Freight Index merupakan indikator utama aktivitas ekonomi karena mencerminkan perubahan permintaan global."
Sejarah BDI berawal dari tahun 1744, ketika Virginia and Maryland Coffee House di London berganti nama menjadi Virginia and Baltic untuk lebih akurat menggambarkan minat perdagangan para pedagang. Baltic Exchange saat ini berawal dari sebuah komite pedagang pada tahun 1823 yang bertujuan untuk mengatur perdagangan. Pada tanggal 1 November 1999, BDI resmi diluncurkan, menggantikan Baltic Freight Index (BFI) sebelumnya.
Bagaimana cara kerja BDI? Setiap hari kerja, sekelompok pialang kapal internasional menyampaikan penilaian mereka terhadap biaya angkutan di berbagai rute ke Baltic Exchange. Penilaian ini didasarkan pada data harian untuk setiap rute dan membantu membentuk indeks angkutan yang komprehensif.
Ada banyak faktor yang memengaruhi BDI, seperti penawaran dan permintaan barang di pasar. Ketika permintaan meningkat di pasar, BDI meningkat dengan cepat, dan turun dengan cepat ketika permintaan turun. Misalnya, jika ada 100 kapal yang bersaing untuk mendapatkan 99 kargo, tarif angkutan akan turun; jika tidak, tarif akan naik.
"Perubahan armada kecil dan masalah pengiriman dapat menyebabkan fluktuasi besar dalam tarif angkutan."
Pada tahun 2008, data BDI mengejutkan. Pada tanggal 20 Mei, indeks mencapai titik tertinggi sejak tahun 1985, mencapai 11.793 poin. Namun, pada tanggal 5 Desember tahun yang sama, BDI anjlok hingga 94%, hanya menyisakan 663 poin, yang merupakan rekor terendah sejak tahun 1986. Penurunan besar ini memicu kepanikan di pasar, dan banyak perusahaan pelayaran harus menghadapi risiko kebangkrutan.
Mengapa keruntuhan yang begitu dahsyat? Menurut analisis, hal ini disebabkan oleh meningkatnya biaya transportasi dan penurunan tajam dalam permintaan kargo yang disebabkan oleh pengetatan kredit. Selain itu, beban utang pembangunan kapal baru juga memperburuk kesulitan perusahaan. Berbagai faktor saling terkait untuk membentuk badai yang sempurna, yang menyebabkan perdagangan maritim global menghadapi tantangan besar.
Meskipun BDI bangkit kembali pada tahun 2009, namun masih belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang krisis. Dengan pengiriman kapal baru yang terus berlanjut dan berkurangnya permintaan pasar, indeks mencapai titik terendah di angka 647 pada tahun 2012. Ini berarti bahwa industri pelayaran masih menghadapi tantangan, namun, menurut beberapa ahli, BDI masih dapat berfungsi sebagai indikator penting kesehatan ekonomi.
"BDI memberikan pandangan yang lebih realistis tentang pasar daripada indikator ekonomi lainnya karena secara langsung mencerminkan permintaan transportasi yang sebenarnya."
Fluktuasi dalam Indeks Angkutan Kering Baltik tidak hanya merupakan gambaran kecil dari suatu industri, tetapi juga gambaran kecil dari perubahan ekonomi global. Setelah keruntuhan tahun 2008, dapatkah BDI bangkit lagi dan terus berfungsi sebagai barometer aktivitas ekonomi global?