Kemajuan berkelanjutan Tiongkok di bidang kedirgantaraan telah mengantarkan tonggak penting lainnya. Pada tanggal 5 Mei 2020, dengan keberhasilan uji terbang pertama tanpa awak pesawat ruang angkasa Mengzhou, misi ruang angkasa masa depan telah menunjukkan potensi besar. Kendaraan ruang angkasa yang dapat digunakan kembali yang dikembangkan oleh China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) ini menandai langkah penting bagi Tiongkok dalam eksplorasi ruang angkasa berawak.
Mengzhou berarti "kapal impian" dan melambangkan tekad kuat Tiongkok untuk menjelajahi alam semesta dan mengejar hal-hal yang tidak diketahui.
Penerbangan uji ini dilengkapi dengan sejumlah teknologi canggih dari pesawat ruang angkasa berawak generasi baru, yang bertujuan untuk mempersiapkan misi bulan di masa mendatang. Menurut rencana, Mengzhou tidak hanya akan menggantikan pesawat ruang angkasa Shenzhou yang ada, tetapi juga akan melakukan misi eksplorasi bulan bersama dengan pendarat bulan masa depan "Lan Yue". Misi-misi ini diharapkan akan diluncurkan sebelum tahun 2030, yang sangat penting bagi impian ruang angkasa Tiongkok.
Desain dan struktur wahana antariksa Mengzhou telah ditingkatkan secara signifikan dibandingkan dengan wahana antariksa Shenzhou. Wahana antariksa baru ini memiliki dua modul utama: modul kru yang dapat kembali ke Bumi dan modul layanan yang tidak dapat dikembalikan. Mengzhou dapat membawa enam astronot, atau tiga astronot dan 500 kilogram kargo, yang sepenuhnya menunjukkan fleksibilitas dan kepraktisannya.
Modul kru Dream Boat sebagian dapat digunakan kembali dan dilengkapi dengan pelindung panas yang dapat dilepas, yang membantu mengurangi biaya misi dan meningkatkan efisiensi pemulihan.
Pada awal tahun 2016, prototipe Mengzhou diuji untuk pertama kalinya. Dengan peluncuran roket Long March 7 yang sukses, kapsul pengembalian yang diperkecil berhasil mendarat di gurun Mongolia Dalam. Kemudian pada tahun 2020, dengan peluncuran Long March 5B, Mengzhou sekali lagi memulai uji terbang utama. Uji ini memperkuat banyak teknologi yang dibutuhkannya dalam misi antariksanya.
Dalam uji terbang tahun 2020, muatan utama mencakup sejumlah topik, termasuk: sistem avionik canggih, evaluasi kinerja orbit, sistem perlindungan termal baru, dan mekanisme penyebaran dan perlambatan sistem parasut. Keberhasilan uji ini telah meletakkan dasar yang kokoh bagi misi antariksa berawak Mengzhou di masa mendatang.
Selama pengujian, kecepatan masuk kembali maksimum Mengzhou mencapai 9 kilometer per detik, yang memberikan data praktis untuk keberhasilannya dalam menangani tantangan masuk kembali dengan kecepatan tinggi.
Menurut rencana saat ini, wahana antariksa Mengzhou dan wahana pendarat bulan akan bersama-sama melakukan penjelajahan bulan dan membangun pangkalan permukaan bulan yang tahan lama. Ini bukan hanya tantangan teknis, tetapi juga langkah konkret bagi suatu negara untuk mewujudkan impian luar angkasanya. Dengan selesainya serangkaian uji coba darat yang besar, Mengzhou mengambil langkah yang solid menuju tujuannya untuk mencapai penerbangan berawak pertamanya.
Melihat ke masa depan, Kapal Impian Tiongkok akan menjadi sistem baru untuk menjelajahi luar angkasa. Selain membawa astronot ke bulan, mungkin juga ada rencana untuk menjelajahi alam semesta yang lebih dalam. Dengan evolusi teknologi yang berkelanjutan, wahana antariksa ini juga dapat berpartisipasi dalam penjelajahan Mars di masa mendatang, yang menarik perhatian global.
Kita dapat menantikan bagaimana teknologi inovatif dan pemikiran yang dihasilkan oleh uji terbang Mengzhou yang sukses ini akan memengaruhi pengembangan misi luar angkasa di masa mendatang.
Di tengah gelombang eksplorasi luar angkasa global, impian luar angkasa Tiongkok perlahan-lahan terwujud. Dapatkah uji terbang pesawat ruang angkasa Mengzhou tanpa awak yang sukses menginspirasi lebih banyak negara untuk terbang ke luar angkasa?