Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan perasaan mementingkan diri sendiri yang berlebihan, kebutuhan berlebihan akan pujian, dan rendahnya kemampuan untuk berempati terhadap perasaan orang lain. Sebagaimana didefinisikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), gangguan kepribadian ini memengaruhi kualitas hidup seseorang dan sering kali disertai dengan masalah kesehatan mental lainnya, sehingga identifikasi dan pengobatannya menjadi lebih rumit.
Gangguan kepribadian narsistik biasanya memanifestasikan dirinya sebagai konsep diri otonom yang sering kali membutuhkan validasi eksternal untuk menstabilkan harga diri. Bagi individu seperti itu, pujian eksternal mungkin hanya merupakan cara untuk melarikan diri dari perasaan rendah diri yang mengakar.
Ciri utama NPD adalah variabilitas gejala, yang terwujud dalam kepekaan seseorang terhadap pendapat orang lain. Orang-orang ini sering kali goyah dalam harga diri dan citra diri mereka dan sangat terpengaruh oleh pendapat orang lain. Mereka tidak mampu menangani kritik dengan baik dan sering bereaksi keras terhadap pendapat yang menantang, bahkan dengan permusuhan dan agresi antarpribadi.
Manifestasi NPD dapat melibatkan banyak karakteristik perilaku, termasuk:
Selain itu, orang dengan kepribadian narsistik juga dapat memanfaatkan orang lain dan melakukan apa pun untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka jarang menunjukkan kerentanan emosional yang sebenarnya, yang membuat mereka semakin sulit untuk mempertahankan hubungan.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan NPD sering kali tidak mau mengakui kekurangan mereka dan bersikeras bahwa mereka normal meskipun kekurangan tersebut terlihat jelas. Hal ini membuat mereka kurang dapat beradaptasi dalam situasi sosial dan lebih mungkin mengalami kontradiksi dan konflik interpersonal.
Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima, diagnosis NPD memerlukan setidaknya lima kriteria berikut:
Karena fungsi sosial eksternal pasien NPD terkadang tampaknormal, banyak orang mungkin tidak menyadari masalah mereka sendiri. Oleh karena itu, hal ini menambah tantangan diagnosis profesional, yang sering kali memerlukan wawancara klinis mendalam untuk menentukan nyeri dan disfungsi internal.
NPD bukanlah diagnosis tunggal. Dengan pendalaman penelitian secara bertahap, pemahaman komunitas medis tentang subtipenya juga meningkat. Secara umum ada dua subtipe yang dikenali: eksplisit dan implisit.
Identifikasi subtipe ini tidak hanya dapat membantu profesional perawatan mengembangkan rencana perawatan yang lebih efektif, tetapi juga membantu pasien memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pola perilaku mereka sendiri dan mendorong perubahan dan pertumbuhan.
Meskipun tidak ada konsensus luas mengenai metode perawatan untuk NPD, psikoterapi merupakan metode penanganan utama, seperti terapi psikoanalitik, terapi perilaku kognitif, dll. Perawatan ini sering kali perlu disesuaikan dengan motivasi perubahan diri pasien, karena pasien yang tidak memiliki motivasi perubahan diri akan kesulitan membuat kemajuan dalam perawatan.
Selama proses perawatan, banyak profesional medis telah memperhatikan bahwa persepsi diri pasien dan partisipasi dalam perawatan sering kali menentukan efektivitas perawatan. Pada saat yang sama, kesadaran baru akan harga diri dan penerimaan diri juga merupakan tujuan terapi utama.
Namun, kesulitan dalam mengobati NPD adalah pasien ini sering kali kurang menyadari gejala-gejala mereka, yang membuat mereka cenderung sangat resistan terhadap perawatan. Apakah mereka memilih untuk menerima perawatan sering kali bergantung pada stres hidup dan kebutuhan fungsi sosial mereka.
Menghadapi gangguan kepribadian narsistik, apakah mungkin menggunakan metode yang lebih efektif untuk membantu individu-individu ini membangun kembali pemahaman diri dan hubungan interpersonal mereka?