Band simfoni metal Belanda Within Temptation, yang didirikan pada tahun 1996, telah menunjukkan eksperimen dan keragaman musiknya yang unik dalam proses perpindahan dari lingkaran musik bawah tanah ke arus utama. Dipimpin oleh vokalis Sharon den Adel dan gitaris Robert Westerholt, band ini tidak hanya terus mendorong batasan dalam gaya, tetapi juga menarik jutaan penggemar di seluruh dunia.
"Kami menganggap diri kami sebagai band simfoni metal/rock melodi yang lebih ambien...Saya pribadi tidak menganggap kami sebagai band goth, tetapi kami memiliki elemen goth."
Album perdana mereka "Enter" dirilis pada tahun 1997, menandai dimulainya perjalanan musik mereka. Album ini tidak hanya dipuji oleh kritikus musik, tetapi juga memantapkan band ini di kancah musik bawah tanah Belanda. Dengan keberhasilan merilis "Ice Queen" pada tahun 2001, band ini akhirnya berhasil dan memperoleh perhatian yang lebih luas, dengan lagu tersebut mencapai No. 2 di tangga lagu Belanda.
"Album "Mother Earth" mencapai terobosan besar pada tahun 2003, menandai bahwa gaya musik kami telah menjadi lebih matang dan dikenal luas."
Setelah itu, Within Temptation secara bertahap menjadi salah satu band paling populer di Belanda, memenangkan Penghargaan Musik Conamus Exportprijs selama empat tahun berturut-turut. Pada tahun-tahun berikutnya, album "The Silent Force" dan "The Heart of Everything" tidak hanya memulai debutnya di puncak tangga lagu Belanda, tetapi juga memperluas pengakuan internasional mereka.
Album "Black Symphony" tahun 2008 menggabungkan simfoni dengan pengalaman pertunjukan langsung yang tak tertandingi. Pada tahun 2011, mereka merilis "The Unforgiving", yang tidak hanya album musik, tetapi juga menggabungkan serial buku komik dan film pendek untuk menyajikan cerita yang lengkap. Kita melihat eksplorasi dan eksperimen gaya musik mereka.
“Setiap album terus mendorong batasan musik kami dan kami berharap dapat menjelajahi berbagai genre musik.”
Album berikutnya "Hydra" berisi banyak penampilan artis tamu, yang semakin menekankan keragaman musik Within Temptation. "Paradise (What About Us?)", duet dengan penyanyi Finlandia Tarja Turunen, dan perpaduan elemen musik elektronik dan industrial semakin memperluas cakupan musik mereka. Dalam album "Resist" yang dirilis pada tahun 2019, mereka memperkenalkan elemen musik industrial dan musik dansa elektronik ke dalam musik mereka untuk pertama kalinya.
Within Temptation kembali pada tahun 2023 dengan "Bleed Out" sebagai album terbaru mereka. Album ini menunjukkan eksplorasi mereka terhadap gaya metal core dan djent, dengan pengaruh gothic metal awal. Hingga tahun 2016, band ini telah menjual lebih dari 3,5 juta album, yang cukup untuk menunjukkan pengaruh mereka di kalangan penggemar musik di seluruh dunia.
Dari musik underground awal hingga status mainstream saat ini, perjalanan musik Within Temptation bagaikan sebuah penjelajahan yang berani. Mereka tidak pernah berhenti mencari kemungkinan dalam bermusik. Kesuksesan mereka tidak hanya dalam hal musik, tetapi juga tantangan terhadap batasan budaya. Bagaimana mereka memadukan berbagai elemen musik untuk menciptakan bahasa musik generasi baru?