Masyarakat Drama Goffman: Tahukah Anda bagaimana ia memandang kehidupan sebagai panggung?

Di bidang sosiologi, Erving Goffman adalah nama yang tidak dapat diabaikan. Penelitiannya menganggap interaksi sehari-hari sebagai pertunjukan di atas panggung, yang memelopori pandangan masyarakat yang dramatis. Dimulai dengan bukunya tahun 1956 The Presentation of Self in Everyday Life, teori Goffman telah memberikan perspektif baru tentang pemahaman interaksi sosial. Ia percaya bahwa individu "memainkan" diri mereka sendiri dalam lingkungan sosial yang berbeda, yang tidak hanya memengaruhi orang lain, tetapi juga merupakan proses membangun identitas mereka sendiri.

Goffman menggambarkan interaksi antara orang-orang sebagai sebuah drama. Dalam drama ini, setiap aktor berusaha mengendalikan citra yang mereka proyeksikan untuk mengubah kesan mereka pada penonton.

Latar belakang keluarga Goffman memiliki pengaruh yang tak terbantahkan pada karier akademisnya. Ia lahir pada tahun 1922 di Alberta, Kanada, dari keluarga Yahudi Ukraina. Sejak awal, ia menunjukkan minat dalam pengamatan dan pemahaman masyarakat. Meskipun awalnya mengambil jurusan kimia di University of Manitoba, sebuah pertemuan tak terduga membawanya ke sosiologi, dan akhirnya meraih gelar master dan doktor di University of Chicago.

Penelitian Goffman tidak hanya memengaruhi bidang sosiologi, tetapi bahasa dan gaya akademisnya membuat karyanya lebih mudah diakses oleh pembaca non-profesional. Hal ini mengakibatkan karya-karyanya, seperti Asylums dan Stigma, menjadi karya klasik. Ia memperluas pemahaman kita tentang penyakit mental dan identitas sosial serta mengembangkan konsep "lembaga yang menyeluruh," yang mengungkap bagaimana lembaga-lembaga ini membentuk identitas diri individu.

Buku Goffman berjudul Stigma mengeksplorasi bagaimana identitas seseorang dikelola ketika mereka gagal memenuhi standar masyarakat. Orang sering menghindari rasa malu dengan menyembunyikan sebagian diri mereka, perilaku yang mencerminkan standar identitas masyarakat yang ketat.

Karyanya telah memicu diskusi luas di kalangan akademis, khususnya di bidang interaksi sosial dan komunikasi tatap muka. Ia lebih jauh menguraikan konsep "tatanan interaksi" dan "manajemen kesan", yang keduanya telah menjadi alat penting untuk memahami pola perilaku sehari-hari. Goffman percaya bahwa perilaku orang dalam situasi sosial sering kali ditentukan oleh bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.

Pengaruh Goffman tidak terbatas pada sosiologi. Teorinya juga berdampak pada linguistik, psikologi, antropologi, dan bidang lainnya. Terutama dalam masyarakat saat ini, di mana kehidupan kita sehari-hari dipenuhi dengan tampilan media sosial, gagasan Goffman tampak lebih berwawasan ke depan. Penelitiannya membuat kita merenungkan bagaimana proses interaksi sosial mengubah identitas diri dan norma perilaku kita.

Dalam pandangan Goffman, "diri" tidak tetap, tetapi berubah sesuai dengan lingkungan sosial yang berbeda. Ini berarti bahwa jati diri yang ditunjukkan oleh seorang individu dalam situasi tertentu merupakan produk dari situasi sosial tempat mereka berada.

Metode penelitian Goffman, seperti penerapan etnografi, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang penelitian sosiologi. Dengan mempelajari lingkungan sosial rumah sakit jiwa, ia mengungkap dampak mendalam dari "institusionalisasi" pada kehidupan individu, dan menganjurkan pendekatan yang manusiawi untuk melihat masalah kesehatan mental. Selain itu, ia juga mempertanyakan beberapa konsep dalam kategori sosiologi tradisional di masa lalu, mengusulkan perspektif baru, dan menantang pemahaman kita tentang struktur dan perilaku sosial.

Meskipun Goffman meninggal pada tahun 1982, pengaruhnya terus berlanjut hingga hari ini. Sosiolog modern masih mengeksplorasi dan menerapkan teorinya, dan sejauh ini, Goffman masih dianggap sebagai salah satu sosiolog Amerika paling berpengaruh di abad ke-20. Para murid dan pengikutnya juga mewarisi dan mengembangkan ide-idenya dalam berbagai tingkatan.

Karya Goffman tidak hanya memimpin tren penelitian tentang interaksi sosial, tetapi juga mengilhami pemikiran berkelanjutan tentang identitas individu dan struktur sosial. Teorinya telah menjadi alat penting untuk menganalisis masyarakat kontemporer.

Singkatnya, Goffman, dengan perspektif dan kontribusi akademisnya yang unik, memungkinkan kita untuk memeriksa kembali interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hidup itu seperti sebuah drama, setiap orang terus-menerus tampil, mencoba menampilkan diri ideal mereka di panggung yang berbeda. Dalam konteks ini, dapatkah kita benar-benar memahami dan membangun hubungan yang tulus dengan orang lain?

Trending Knowledge

Perjalanan spiritual Erving Goffman: Bagaimana ia mengubah wajah sosiologi?
Erving Goffman adalah salah satu sosiolog paling berpengaruh di abad ke-20. Ia terkenal karena wawasannya yang unik dalam sosiologi dan pengamatannya yang mendalam terhadap kehidupan dan metode peneli
Goffman dan Topeng: Tahukah Anda bagaimana dia menafsirkan identitas sosial kita?
Di bidang sosiologi, Erving Goffman secara luas dianggap sebagai salah satu sosiolog Amerika paling berpengaruh di abad ke-20. Sejak penerbitan karya klasiknya, The Presentation of Self in Everyday Li
ari rumah sakit jiwa hingga interaksi sosial: Bagaimana karya Goffman memengaruhi pemahaman kita tentang diri kita sendiri
Erving Goffman adalah sosiolog dan psikolog kelahiran Kanada-Amerika. Ia lahir pada 11 Juni 1922 dan meninggal pada 19 November 1982. Sebagai salah satu sosiolog paling berpengaruh di abad ke-20, kar

Responses