Dalam bidang seperti epidemiologi, ilmu sosial, psikologi, dan statistik, studi observasional adalah metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari sampel ke keseluruhan. Dalam jenis penelitian ini, variabel independen tidak berada di bawah kendali peneliti, dan uji coba terkontrol acak sering kali tidak memungkinkan karena pertimbangan etika atau keterbatasan operasional praktis. Meskipun studi observasional dapat memberikan wawasan yang berharga, studi ini juga menghadirkan tantangan, terutama karena banyak faktor yang dapat memengaruhi temuan studi dan menimbulkan bias.
Studi observasional biasanya tidak dapat menarik kesimpulan pasti tentang keamanan, efektivitas, atau kemanjuran praktik tertentu, tetapi studi ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan dan praktik di "dunia nyata".
Studi observasional dapat mengambil banyak bentuk yang berbeda, tetapi contoh yang umum adalah studi tentang efek pengobatan pada partisipan. Dalam jenis penelitian ini, subjek dimasukkan ke dalam kelompok perlakuan atau kontrol dalam suatu proses yang berada di luar kendali peneliti. Dalam uji coba terkontrol acak (RCT), partisipan dimasukkan secara acak ke dalam kelompok yang berbeda sehingga perbandingan yang valid dapat dibuat. Namun, studi observasional tidak memiliki mekanisme alokasi seperti itu, yang secara alami membuat mereka menghadapi kesulitan dalam analisis inferensial.
Terkadang peneliti tidak dapat mengendalikan variabel independen, yang mungkin disebabkan oleh berbagai alasan. Berikut ini beberapa contohnya:
Studi observasional hadir dalam berbagai bentuk, termasuk:
Salah satu tantangan studi observasional adalah mengatasi berbagai potensi bias. Berikut ini adalah beberapa bias umum dan dampaknya:
Bias perbandingan ganda: Saat menguji beberapa hipotesis secara bersamaan, ada kemungkinan hasil yang signifikan akan diperoleh hanya karena kebetulan.
Studi observasional menghasilkan hasil yang mirip dengan uji coba terkontrol acak, menurut tinjauan Cochrane tahun 2014 (diperbarui hingga 2024), yang menimbulkan pertanyaan tentang cara menghilangkan atau mengurangi bias dalam penelitian mendatang.
KesimpulanSaat mempertimbangkan penggunaan dan interpretasi studi observasional, peneliti harus menyadari potensi bias dan dampaknya terhadap hasil. Seperti yang disebutkan sebelumnya, penelitian yang efektif melibatkan lebih dari sekadar pemeriksaan data; penelitian juga melibatkan pemahaman yang transparan tentang dampak potensial. Tentu saja, ini merupakan tantangan tidak hanya bagi dunia akademis, tetapi juga bagi semua bidang penelitian - bagaimana kita menemukan kebenaran dalam lingkungan yang bias ini?