Di Amerika Serikat, Rehabilitation Services Administration (RSA) adalah badan federal yang bertanggung jawab atas ketenagakerjaan penyandang disabilitas. Sejak ditetapkannya Undang-Undang Rehabilitasi pada tahun 1973, RSA telah mempromosikan rehabilitasi dan ketenagakerjaan kejuruan bagi penyandang disabilitas, membantu mereka mencapai kemandirian finansial dan inklusi sosial.
“Layanan yang disediakan oleh RSA sangat penting untuk membantu penyandang disabilitas mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan.”
Misi utama badan ini adalah menyediakan sumber daya dan dukungan untuk memungkinkan negara bagian dan badan lain menyediakan rehabilitasi kejuruan (VR) dan layanan terkait lainnya bagi penyandang disabilitas untuk meningkatkan kesempatan kerja mereka. Badan ini mencapai tujuan ini dengan mengelola hibah federal, mengevaluasi implementasi kebijakan, serta berkoordinasi dan bekerja sama dengan badan lain.
RSA berawal dari tahun 1917, ketika Undang-Undang Smith-Hughes membentuk Komisi Federal untuk Pendidikan Kejuruan. Selama Perang Dunia I, badan ini memulai program rehabilitasi kejuruan untuk para veteran penyandang cacat. Dengan disahkannya Undang-Undang Smith-Fess, program tersebut mulai diperluas ke rehabilitasi kejuruan sipil.
"Melalui undang-undang awal ini, kemitraan federal-negara bagian dibentuk yang menjadi dasar bagi struktur layanan rehabilitasi saat ini."
Dalam beberapa dekade berikutnya, berbagai undang-undang terus mendorong pengembangan layanan rehabilitasi hingga disahkannya Undang-Undang Rehabilitasi pada tahun 1973, yang memberikan status formal kepada RSA dalam kerangka hukum yang ada dan memastikan bahwa penyandang cacat tidak akan didiskriminasi di lembaga yang menerima dana federal.
RSA mengelola beberapa program, termasuk Program Layanan Rehabilitasi Kejuruan Nasional, salah satu program terpenting lembaga tersebut. Program ini tidak hanya membantu penyandang cacat untuk memperoleh kesempatan kerja yang memuaskan, tetapi juga memprioritaskan dukungan bagi penyandang cacat yang signifikan.
"Sejalan dengan misinya, RSA berdedikasi untuk menghilangkan hambatan dalam bekerja dan meningkatkan kualitas hidup yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas."
Untuk mencapai tujuan ini, RSA bekerja sama erat dengan lembaga negara, sektor swasta, dan organisasi profesional untuk meninjau perencanaan dan implementasi program serta memastikan bahwa semua peserta berbagi sumber daya dan mempromosikan praktik terbaik. Di bawah kerangka kerja sama tersebut, program rehabilitasi kejuruan di berbagai negara bagian dapat saling belajar dan memanfaatkan kasus-kasus yang berhasil untuk meningkatkan kualitas layanan.
Sejak reformasi sekolah dan Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika, RSA telah membuat kemajuan signifikan dalam mempromosikan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas. Menurut data terbaru, lembaga tersebut memainkan peran penting dalam membantu para penyandang disabilitas memasuki dunia kerja dan telah membawa harapan dan perubahan bagi puluhan ribu orang Amerika.
"Ini bukan hanya tentang mendapatkan pekerjaan, tetapi juga tentang memulihkan harga diri dan peran sosial para penyandang disabilitas."
Namun, tantangan yang dihadapi RSA semakin nyata. Bagaimana cara terus memberikan dukungan dan layanan yang efektif dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat telah menjadi masalah yang harus dihadapi. Karena semakin banyak perusahaan yang mengandalkan teknologi dan tidak lagi mencari struktur karyawan tradisional, bagaimana memperluas layanan ke industri yang sedang berkembang dan memastikan bahwa para penyandang disabilitas tidak terpinggirkan adalah kunci untuk pengembangan di masa mendatang.
Ke depannya, RSA akan terus mengevaluasi dan meningkatkan program rehabilitasi kejuruan, khususnya yang berkaitan dengan dukungan pekerjaan bagi kaum muda penyandang disabilitas. Yang perlu diperhatikan adalah Undang-Undang Inovasi dan Peluang Kerja, sebuah undang-undang yang telah memberikan dampak besar pada fungsi RSA dan menetapkan proses bagi siswa sekolah menengah dan dewasa muda untuk memasuki dunia kerja.
“Kaum muda penyandang disabilitas memerlukan orientasi dan bimbingan karier yang tepat agar mereka dapat menemukan tempatnya di pasar tenaga kerja yang kompetitif.”
Melalui pelatihan, persiapan tempat kerja, dan kesempatan magang, RSA berupaya membekali kaum muda dengan keterampilan dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk memasuki dunia kerja, yang tidak hanya memengaruhi masa depan mereka, tetapi juga kesejahteraan dan keharmonisan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana rencana semacam itu dapat dilaksanakan lebih lanjut di masa mendatang?