Momordica charantia, juga dikenal sebagai pare, buah pahit, pare, dll., adalah tanaman merambat yang tumbuh luas di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae dan banyak digunakan dalam masakan Asia, Afrika, dan Karibia. Rasa dan tampilan buah ini sangat bervariasi dari satu varietas ke varietas lainnya, tidak hanya dalam hal intensitas kepahitan, tetapi juga dalam tekstur dan tekstur.
Pare memiliki kultivar yang berbeda di berbagai daerah, dan kepahitan buahnya juga sangat bervariasi. Secara umum, pare di Tiongkok lebih tebal, berwarna hijau muda, dan tampak seperti butiran halus, sedangkan di India, Anda biasanya dapat menemukan pare yang sempit dan berujung tajam, serta permukaannya ditutupi dengan banyak tepi dan sudut yang tidak beraturan. Teksturnya kasar.
"Bentuk, warna, dan rasa buah pare bervariasi. Perbedaan ini tidak hanya terlihat dari penampilannya, tetapi juga memengaruhi cara memasak dan memakannya."
Dalam masakan Asia, rasa pahit buah pare dianggap sebagai rasa yang unik. Bagi orang yang tidak menyukai rasa pahit, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa pahitnya, seperti merendam buah pare dalam air garam atau air dingin untuk menghilangkan sebagian rasa pahit yang kuat. Di Tiongkok, buah pare sering digunakan dalam hidangan tumis, terutama dengan daging dan tempe.
Di India, buah pare dimakan dengan yogurt untuk mengurangi rasa pahitnya dan sering digunakan dalam berbagai hidangan kari. Di Asia Tenggara, salad dengan buah pare sebagai bahan utama umum digunakan; Di Okinawa, Jepang, pare disebut "gōyā" dan digunakan dalam hidangan khas Okinawa.
"Pare bukan hanya sayuran, tetapi juga memiliki banyak manfaat medis dan merupakan harta karun pengobatan herbal tradisional."
Pada berbagai varietas pare, intensitas rasa pahitnya juga bervariasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam hal pengalaman rasa orang, pare putih Cina kurang pahit daripada pare hijau tradisional. Selama proses memasak, daging pare matang menjadi lebih lembut dan dapat menjadi bahan yang ideal dalam beberapa hidangan.
Pare dianggap dalam pengobatan tradisional memiliki potensi untuk mengobati berbagai penyakit, dan penelitian yang terkait dengan diabetes khususnya telah menarik perhatian luas. Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pare memiliki dampak yang kecil terhadap pengendalian gula darah, nilai gizinya tetap membuat orang tetap percaya padanya.
"Meskipun penelitian menunjukkan bahwa pare mungkin memiliki dampak yang terbatas pada gula darah, nilai gizinya tidak dapat diabaikan."
Secara umum, keragaman global pare sebagai buah dan warna budaya yang dibawanya tidak diragukan lagi memungkinkan bahan tradisional ini memainkan peran penting di meja makan modern. Berbagai varietas pare tidak hanya berbeda dalam rasa, tetapi juga dalam metode memasak dan latar belakang budayanya. Dengan begitu banyak kemungkinan rasa, apakah Anda cukup berani untuk mencoba sayuran yang menantang ini?