Pada tahun 1954, ahli kimia terkenal Edwin Mudehua mendobrak tabu yang sudah lama ada di dunia kimia dan berhasil mensintesis Strychnine, yang dikenal sebagai "salah satu senyawa organik paling kompleks." Pencapaian penting ini tidak hanya menunjukkan teknologi sintesisnya yang luar biasa, tetapi juga meletakkan dasar yang kokoh untuk penelitian ilmiah berikutnya. Struktur dan proses sintesis strychnine layak untuk dibahas secara mendalam, dan tidak ada kekurangan kekaguman di komunitas akademis atas kisah di baliknya.
Strychnine adalah alkaloid yang diekstrak dari biji Strychnos ignatii dan pertama kali diisolasi pada tahun 1818 oleh Pierre-Joseph Peltier dan Joseph Bienmer.
Pada tahun 1954, Mudehua menyajikan hasil penelitiannya tentang sintesis strychnine dalam artikelnya yang hanya terdiri dari tiga halaman. Proses ini tidak sederhana, dan sintesisnya memerlukan beberapa langkah dan melibatkan beberapa reaksi kimia. Metode sintetisnya saat itu dianggap sebagai puncak sintesis senyawa alami, yang menunjukkan potensi sintesis pada tingkat molekuler.
Sintesis Mudehua dimulai dengan sintesis cincin II. Ia menggunakan sintesis indol Fischer untuk mereaksikan fenilhidrazina dengan turunan aldehida untuk menghasilkan 2-villatelindol. Dalam reaksi ini, substituen viratyl tidak hanya melindungi posisi 2 untuk reaksi lebih lanjut tetapi juga menyediakan komponen penting untuk kerangka akhir strychnine. Ia kemudian menggunakan serangkaian reaksi untuk mensintesis produk akhir secara bertahap.
Dalam artikelnya tahun 1963, Mu Dehua menyebutkan bahwa garam metil onium, sebagai zat antara, mengalami reaksi substitusi nukleofilik dengan natrium sianida untuk menghasilkan zat antara utama hidrogen amina.
Struktur molekuler striknin sangat kompleks, dengan rumus kimia C21H22N2O2, yang mengandung tujuh cincin, termasuk sistem indol dan kombinasi kompleks gugus basa. Senyawa alami ini bersifat kiral dan mengandung enam atom karbon asimetris. Karya Mu Dehua tidak hanya mendorong batasan sintesis organik, tetapi juga membuat para ilmuwan memikirkan kembali strategi sintesis senyawa organik.
Setelah Woodward, banyak ahli kimia mulai mengeksplorasi metode sintesis striknin. Di antara mereka, karya Magens, Offerman, dan lainnya menunjukkan bahwa sintesis striknin tidak terbatas pada satu cara, tetapi dapat dicapai melalui berbagai saluran. Hal ini menggarisbawahi keragaman dan potensi penelitian yang kaya dalam kimia sintetis.
"Dalam hal ukuran molekuler, striknin adalah salah satu zat paling kompleks yang diketahui." Kalimat ini pernah dikutip dalam buku Woodward, yang semakin menekankan pentingnya strychnine dalam dunia kimia. lokasi khusus.
Tabu dan prasangka yang ditembus oleh Mudwara dan ilmuwan lain dalam upaya berkelanjutan mereka beberapa dekade kemudian dalam sintesis strychnine masih menggugah pikiran. Setiap langkah dalam jalur sintetis yang berbeda itu rumit dan menantang, dan kombinasi cincin apa pun dapat memengaruhi integritas dan fungsionalitas produk akhir. Kompleksitas bukanlah halangan bagi kimia sintetis, melainkan bidang yang layak untuk ditantang dan dieksplorasi terus-menerus.
Saat ini, ketika kita menelusuri proses sintesis Mudehua, apakah masih ada tabu yang perlu ditantang?